Jakarta, FORTUNE – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk membukukan kinerja keuangan kurang memuaskan sepanjang Januari hingga September tahun ini dengan membukukan rugi Rp20,32 triliun, naik 75,5 persen dari rugi Rp11,58 triliun pada periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Sebenarnya, perusahaan itu pada sembilan bulan pertama 2022 berhasil mereguk kenaikan pendapatan 134,0 persen yoy menjadi Rp7,97 triliun. Namun, kenaikan bebannya juga jadi masalah, terlihat pada beban penjualan dan pemasaran yang naik 138,9 persen yoy menjadi Rp11,27 triliun, beban pokok pendapatan yang mencapai Rp3,86 triliun, beban umum dan administrasi Rp8,63 triliun, beban pengembangan dan produk Rp3,33 triliun, beban penyusunan amortisasi Rp2,28 triliun, dan beban operasional dan pendukung Rp1,36 triliun.
Beban-beban itu lebih besar ketimbang pendapatan, dan ditengarai menjadi penyebab kerugian GoTo melejit.
Direktur Keuangan GoTo, Jacky Lo, menyatakan ketidakpastian ekonomi global mendorong perusahaan untuk tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, serta berfokus pada optimalisasi beaban usaha.
“Sepanjang kuartal ketiga kami telah mengurangi belanja insentif, menghapus belanja promosi untuk kelompok konsumen nonaktif, dan terus menurunkan belanja pemasaran serta terus mengoptimalkan pengurangan beban biaya, untuk mendukung fundamental perseroan,” katanya, dalam rilis pers resmi, dikutip Selasa (22/11).