SAP menilai, sejumlah tren di Indonesia mendorong penerapan teknologi AI di sektor bisnis dalam negeri. Hal ini menjadi dasar dari berbagai strategi yang digunakan SAP Indonesia untuk mengembangkan bisnis berbasis teknologi AI.
“Dengan memanfaatkan kemampuan otomatisasi AI, ditambah oleh kapasitas dan fleksibilitas cloud, organisasi akan dapat lebih baik memprediksi operasi dan memanfaatkan berbagai solusi AI untuk berskala sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka,” kata Andreas.
Tren pertama adalah penerapan teknologi AI sebagai inovasi di berbagai sektor. Namun, setiap industri pasti memiliki cara yang berbda dalam mengadopsi dan menerapkan AI. Misalnya, analitik prediktif akan memperkuat sektor ritel dan manufaktur dengan insight dan peramalan tren, dimana ini akan menghasilkan rekomendasi yang lebih personal dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.
Kedua, peningkatan keahlian berbasis teknologi AI sebagai tenaga kerja masa depan. Menurutnya, AI tidak akan menggantikan pekerjaan, tetapi akan menciptakan lapangan kerja yang baru.
“Investasi dalam program pembekalan dan peningkatan keahlian sangat penting untuk memastikan transisi yang mulus bagi pekerja dan memaksimalkan manfaat AI bagi semua orang. Sertifikasi yang diakui industri, seperti program sertifikasi yang ditawarkan oleh SAP, dapat meningkatkan kemampuan kerja di ekonomi digital.”
Sementara tren ketiga yang kemudian diadopsi sebagai strategi SAP Indonesia adalah mendemokratisasi layanan cloud dan teknologi AI bagi perusahaan di berbagai skala, mulai dari yang kecil, menengah, hingga yang besar.
Layanan seperti RISE with SAP, menurut Andreas, menyediakan jalur yang jelas dan fleksibel bagi bisnis untuk menjadi perusahaan cerdas, dan dirancang untuk membantu pelanggan SAP yang telah menggunakan ERP untuk beralih ke cloud. Sementara GROW with SAP dapat membantu UKM yang fokus pada pertumbuhan bisnis, untuk mengadopsi ERP cloud.