Jakarta, FORTUNE – PT Schroders Investment Management Indonesia menaksir positif pemulihan saham sektor teknologi pada 2023 ini usai musim koreksi pada tahun sebelumnya. Meski secara umum iklim perekonomian masih sulit diprediksi, saham perusahaan dalam industri ini berpeluang untuk mengalami perbaikan signifikan.
“Untuk outlook mengenai sektor teknologi kami lebih positif karena perusahaan teknologi seperti Shopee dan yang lainnya sekarang semua benar-benar fokus ke profitabilitas,” kata Head of Research Schroders Indonesia, Liny Halim, dalam media briefing bertajuk “Market Outlook” 2023 di Jakarta, Rabu (18/1).
Saham teknologi memang mendapat sorotan sejak tahun lalu. Jika menengok data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja indeks teknologi pada Desember 2022 mengalami penurunan 42,61 persen ketimbang periode sebelumnya (year-on-year/yoy).
Dalam kasus Sea Limited, perusahaan induk dari Shopee tersebut ikut mengalami penurunan kinerja saham. Mengutip Google Finance, per akhir tahun lalu sahamnya hanya US$52 per lembar, atau terkoreksi lebih dari 76 persen ketimbang US$223 per saham dalam periode sama tahun sebelumnya.
Bagi Liny, perusahaan teknologi secara umum, termasuk Shopee, mesti mengambil kebijakan penyesuaian bisnis demi meraih keuntungan. Satu di antaranya adalah melakukan penyesuaian promo atau cashback. Dia memperkirakan itu berdampak terhadap tingkat burn rate—indikator yang mengukur seberapa banyak perusahaan membakar uang—menjadi menurun.