Jakarta,FORTUNE - Permasalahan kredit macet masih membayangi fintech peer to peer (P2P) lending PT Investree Radhika Jaya (Investree). Apalagi, media sosial sempat digemparkan oleh berita bahwa layanan Investree tidak bisa dijalankan pada awal 2024. Kondisi tersebut membuat masyarakat berspekulasi bahwa Investree akan berhenti beroperasi atau menutup bisnis.
Berdasarkan informasi pada laman resminya yang dikutip pada Senin (8/1), Tingkat Keberhasilan 90 (TKB90) Investree mencapai 87,42 persen. Dengan demikian, Tingkat Wanprestasi 90 (TWP90) atau kredit macet Investree berada pada level 12,58 persen.
Menanggapi hal tersebut, pihak manajemen Investree menyatakan bahwa tingginya kredit macet tersebut masih dalam batas wajar. Sebab, pengembalian pinjaman oleh peminjam dana rata-rata baru dilakukan pada akhir bulan.
“Sesuai tren, angka TKB90 Investree akan naik pada akhir bulan seiring dengan banyaknya pengembalian pinjaman oleh borrower. Biasanya akan dilakukan penutupan angka final TKB90 pada akhir bulan. Sehingga, wajar jika angka TKB90 cenderung rendah pada awal hingga pertengahan bulan,” demikian keterangan Investree dalam siaran tertulis yang dikutip Senin (8/1).