Jakarta, FORTUNE – PT Jasa Marga (Persero) Tbk akhirnya menanggapi soal kasus dugaan kebocoran data yang terjadi pada PT Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO), anak usaha di bidang pengoperasian jalan tol. BUMN tol ini memastikan data yang diduga dijual tersebut tidak berkaitan dengan data pelanggan.
Menurut Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, Jumat (26/8), data yang diduga bocor tersebut adalah data internal dan administrasi yang ada di aplikasi JMTO.
“PT JMTO saat ini telah menonaktifkan server yang terdampak serangan dan melakukan recovery atas data tersebut serta memindahkan sistem ke server yang lebih aman,” kata Octaviana.
Kasus dugaan kebocoran data Jasa Marga ini menyembul di Twitter, Rabu (24/8). Informasi yang beredar menunjukkan data berukuran 252GB perusahaan pelat merah ini dijual oleh peretas, terdiri dari dokumen, data perusahaan, keuangan, dan lain-lain.
Menurutnya, JMTO juga telah menutup celah kerentanan keamanan aplikasi serta menjalin kerja sama dengan pihak kompeten dalam melakukan asesmen cyber security dalam sistem di PT JMTO.