Jakarta, FORTUNE – Euforia atas kecepatan dan kemampuan luar biasa kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) seakan merubah berbagai kebiasaan dan keseharian masyarakat. Namun, di balik hype dari pemanfaatan AI, akankah peran dan pekerjaan manusia bakal tergantikan?
Survei dan whitepaper terbaru SleekFlow mengungkap bahwa 75 persen konsumen di dunia menganggap AI tidak akan menggantikan peran manusia, melainkan mendukung kinerja dari masyarakat.
“Kepercayaan itu tumbuh saat kita tahu batas kemampuan kita. Kami percaya, AI yang bisa dipercaya adalah AI yang tahu kapan harus berhenti dan memberi ruang untuk manusia,” kata Asnawi Jufrie, VP & GM SleekFlow Asia Tenggara melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (22/7).
Dalam riset tersebut terungkap bahwa sebagian besar konsumen mengandalkan AI untuk sekadar interaksi sederhana, namun tetap menginginkan interaksi manusia dalam situasi yang lebih kompleks dan emosional.