Jakarta, FORTUNE – Sandbox dikabarkan berencana untuk mengumpulkan dana segar US$400 juta atau lebih dari Rp5,7 triliun baik dari investor baru maupun lama. Dengan begitu, perusahaan rintisan metaverse ini membidik valuasi hingga US$4 miliar atau lebih dari Rp57,20 triliun, menurut laporan Bloomberg yang mengutip sumber anonim.
Meski demikian, perwakilan Sandbox belum menanggapi kabar tersebut kepada Bloomberg.
Sandbox merupakan platform yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan dan melakukan monetisasi aset virtual di blockchain Ethereum. Mereka dimiliki oleh pengembang gim berbasis blokchain Animoca Brands Corp.
Perusahaan sama juga merupakan platform berbasis komunitas yang terdesentralisasi tempat kreator dapat membuat konten dan pengalaman gim, dan melakukan monetisasi dalam jaringan blockchain, demikian Crunch Base. Sandbox memiliki tiga komponen utama, yakni pembuat token yang tidak dapat dipertukarkan (non-fungible token/NFT), lokapasar, dan pembuat gim.
Menurut sumber anonim Bloomberg, Sandbox tengah dalam pembicaraan dengan calon investor untuk putaran pendanaan. Pertimbangan akan pendanaan tersebut sedang berlangsung, dan perincian seperti ukuran dan penilaian untuk putaran baru masih bisa berubah tergantung sentimen pasar dan permintaan investor.
Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Sandbox, Sebastian Forget, mengatakan perseroan sanggup melakukan putaran pendanaan baru tahun ini karena akan berkembang "secara agresif" dalam hal perekrutan dan akuisisi. Namun, Borget tidak memerinci tentang potensi penggalangan dana atau target akuisisi.