Jakarta, FORTUNE - Di Indonesia, nelayan mengandalkan pengetahuan tradisional untuk memahami cuaca dan menemukan lokasi penangkapan ikan yang terbaik. Berapa banyak ikan yang ditangkap dan dijual tergantung pada keberuntungan dan cuaca, dengan peningkatan suhu dan pola cuaca non-musiman akibat perubahan iklim yang semakin memengaruhi hasil tangkapan.
Aruna menawarkan wawasan dan alat berbasis data untuk membantu nelayan menghadapi ketidakpastian dan memaksimalkan pendapatan. Hingga kini Aruna telah menghubungkan lebih dari 39.000 nelayan Indonesia dengan pasar-pasar global.
Perusahaan itu juga memberikan pengetahuan tentang perikanan berkelanjutan melalui aplikasinya, Aruna Heroes dan Nelayan, yang dibangun di atas dan didukung oleh Google Cloud, serta implementasi dari Devoteam
Dengan aplikasi Aruna Heroes, jagoan teknologi lokal membantu nelayan mencatat hasil tangkapan dan penjualan ikan, menawar harga terbaik, dan menerima pembayaran yang cepat. Aplikasi ini memungkinkan pengguna memasukkan transaksi bahkan saat tidak ada koneksi internet. Begitu aplikasi kembali terhubung dengan internet, data secara otomatis disinkronkan dengan Google Cloud untuk memastikan konsistensi di seluruh ekosistem Aruna.
Pada 2021, Aruna meluncurkan pelacak GPS untuk membantu nelayan menghindari perikanan ilegal dan meningkatkan keuntungan mereka melalui penelusuran jejak penangkapan ikan.
"Dengan Google Cloud, kami dapat mengatasi semua kebutuhan komputasi dan data kami dalam satu tempat, sehingga kami dapat berfokus pada membangun ekosistem yang meningkatkan penghidupan para nelayan," kata Walesa Danto, Kepala Produk di Aruna dalam keterangan pers, dikutip Senin (12/6).