Studi: 7 dari 10 Pekerja di Indonesia Bermasalah dengan Pekerjaannya

Jakarta, FORTUNE -  Laporan terbaru dari Work Relationship Index (WRI) dari HP mengungkapkan bahwa tujuh dari 10 pekerja di Indonesia tidak memiliki hubungan yang sehat dengan pekerjaannya.

Hanya 28 persen pekerja di Indonesia yang memiliki hubungan dengan pekerjaaan yang sehat, turun 16 poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara global, catatan tersebut terhitung sebagai penurunan paling tajam. 

“[Tadinya ada sistem kerja] hybrid, yang tadinya mungkin sebelumnya kerja di rumah lebih produktif, tapi ternyata sekarang harus di kantor lagi,” ujar Presiden Direktur HP Indonesia, Juliana Cen, dalam konferensi pers, Selasa (28/10).

Ia menyoroti angka tersebut menandai pentingnya perubahan mendesak dalam cara organisasi mendukung kesejahteraan karyawan dan mendorong rasa kepuasan karyawan di tempat kerja.

Meskipun menghadapi berbagai tekanan, para karyawan yang menjadi responden memiliki optimisme bahwa teknologi berpotensi mentransformasi dunia kerja menjadi lebih baik.

Demi turut menyiasati problem itu, HP menghadirkan solusi OneHP, yang menghadirkan perpaduan antara perangkat, layanan, dan alat berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) demi menciptakan lingkungan kerja yang aman, kolaboratif, dan berpusat pada manusia. 

OneHP menyatukan seluruh portofolio HP, mulai dari HP Workforce Experience Platform, yang menghadirkan insight berbasis data demi mendukung pengambilan keputusan pada bidang TI dan SDM; HP Smart Sense, fitur berbasis AI yang secara otomatis menyesuaikan kinerja perangkat dan lingkungan kerja; serta HP AI Companion, asisten AI pada perangkat yang membantu karyawan mengelola tugas, notifikasi, dan informasi penting dengan lebih efisien.

Work Relationship Index 2025 itu merupakan studi global tahunan ketiga, yang melibatkan lebih dari 18.000 responden di 14 negara, termasuk Indonesia. Jajak pendapat ditujukan demi memahami bagaimana para pekerja memandang dan merasakan hubungan mereka dengan pekerjaan.