Jakarta, FORTUNE – Data Provenance Initiative, sebuah kelompok studi para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan pengembang teknologi AI tengah menghadapi tantangan kekurangan data untuk melatih kecerdasan buatan atau AI.
Data Provenance Initiative menyebut bahwa pengembangan model teknologi AI makin ambisius dan bertumbuh pesat.
“Namun, pada saat yang sama, situs web mulai membatasi penggunaan teks, gambar, dan videonya dalam pelatihan AI,” ungkap mereka seperti dikutip observer.com (19/7).
Menurut para peneliti, langkah pembatasan ini adalah sebuah krisis yang muncul dalam persetujuan data, yang dipicu oleh kekhawatiran mengenai tantangan etika dan hukum penggunaan data publik oleh AI.
Akibatnya, kebijakan ini juga membatasi sebagian besar situs web untuk lembaga AI komersial dan akademis.