Jakarta, FORTUNE – Bitcoin masih menyimpan kontroversi terutama soal dampak lingkungan dari aktivitas penambangannya. Sebuah studi yang baru terbit di jurnal Joule menyebutkan emisi karbon Bitcoin justru menjadi lebih buruk lebih-lebih usai Cina melarang penambangan aset kripto itu tahun lalu.
“Kami benar-benar melihat Bitcoin menjadi kurang hijau dari sebelumnya,” kata Alex de Vries, penulis utama laporan tersebut, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (1/3).
Dalam studi yang bertajuk Revisiting Bitcoin’s Carbon Footprint ditemukan bahwa larangan penambangan Bitcoin dari pemerintah Cina agaknya tidak berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon.
Sebaliknya, emisi karbon justru meningkat 17 persen.
Secara sederhana, emisi karbon dari Bitcoin ini datang dari aktivitas penambangan aset digital tersebut. Aktivitas dimaksud yaitu penambahan catatan transaksi secara digital ke dalam blokchain Bitcoin.
Namun, pencatatan itu membutuhkan daya komputasi yang besar yang terintegrasi dalam pusat data. Dengan begitu, tempat tersebut menyedot energi secara intensif.