TECH

Agar Tak Tergantikan AI, Pakar IT Ungkap Potensi yang Ditingkatkan SDM

Ini 5 potensi yang harus ditingkatkan SDM.

Agar Tak Tergantikan AI, Pakar IT Ungkap Potensi yang Ditingkatkan SDMIlustrasi robot trading. (ShutterStock/Tatiana Shepeleva)
12 June 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Adopsi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam beberapa tahun terakhir tumbuh secara signifikan. Pemerintah Indonesia dan sektor swasta bahkan telah mengambil langkah-langkah untuk mendorong pengembangan dan penerapan AI pada berbagai bidang, seperti industri finansial, kesehatan, transportasi dan logistik, pendidikan, hingga pengembangan smart city. 

Beberapa tugas dalam bidang keuangan, seperti pengelolaan portofolio investasi, analisis data keuangan, dan manajemen risiko, dapat dikerjakan oleh AI dengan lebih efisien dan akurat dibandingkan dengan manusia. Mesin pembelajaran dan algoritma AI dapat menganalisis data secara cepat dan memberikan rekomendasi yang lebih baik.

Kini, dengan adanya asisten virtual seperti Siri, Google Assistant, dan Alexa, beberapa tugas asisten pribadi tradisional, seperti mencatat jadwal, mengingatkan acara, mencari informasi, dan menjawab pertanyaan sederhana, dapat dilakukan oleh AI. 

Namun, bagi sebagian masyarakat, adopsi AI ternyata membawa kekhawatiran tersendiri. Pasalnya, AI digadang-gadang dapat menggantikan banyak peran dan profesi manusia. 

375 juta pekerjaan akan hilang akibat robotika

Ilustrasi robot trading atau robot forex. Shutterstock/SWKStock

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute (MGI) pada 2017 yang berjudul "Jobs Lost, Jobs Gained: What the Future of Work Will Mean for Jobs, Skills, and Wages" menyimpulkan bahwa perubahan teknologi akan berpengaruh pada berbagai jenis pekerjaan pada masa mendatang.

Laporan tersebut juga menunjukkan sekitar separuh pekerjaan di seluruh dunia atau 375 juta diperkirakan akan hilang akibat otomatisasi dan robotika. Namun, sejumlah besar pekerjaan baru juga akan muncul, sehingga menciptakan kebutuhan untuk adaptasi dan menimbulkan pergeseran keterampilan.

CEO G2Academy sekaligus Pakar IT dan Teknologi Digital, Ferry Sutanto, memaparkan sumber daya manusia (SDM) harus meningkatkan potensi dan kemampuannya agar tidak kalah saing dengan AI. 

"Alih-alih terlena dengan berbagai kemudahan yang tercipta karena AI, manusia justru harus mempersiapkan langkah yang cerdas dan cerdik, guna menghadapi persaingan yang semakin meningkat dengan kecerdasan buatan. Ada banyak hal atau keterbatasan yang AI belum bisa kerjakan, setidaknya saat ini di Indonesia. Sehingga di situlah kita harus lebih terampil," kata Ferry melalui keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Senin (12/6).

Ini 5 potensi yang harus ditingkatkan SDM

Anak-anak sekolah mengenakan kacamata realitas virtual di sekolah di kelas ilmu komputer. Shutterstock/ Halfpoint.
Anak-anak sekolah mengenakan kacamata realitas virtual di sekolah di kelas ilmu komputer. Shutterstock/ Halfpoint.

Related Topics