Jakarta, FORTUNE – Pendirian generasional bukan sesuatu yang berlebihan. Masing-masing generasi memiliki coraknya sendiri. Begitu pula dengan generasi Z, yang diyakini memiliki sikap serta pendirian berbeda ketimbang pendahulunya. Terutama dalam urusan pekerjaan. Kelompok yang lahir dalam rentang 1997–2012 ini bahkan acap kali dipandang negatif karena cenderung individualistis serta kerap “bertingkah” di tempat kerja.
Model pandangan yang seperti itu ditunjukan oleh seorang miliarder Amerika Serikat, Kevin O’Leary. Menurutnya, gen Z merupakan kelompok pekerja yang tidak berniat untuk bekerja di kantor (work from office/WfO) sejak Covid-19 melanda. Dia bahkan menampik pendapat yang menegaskan bahwa generasi tersebut bakal dapat bekerja di kantor dengan mengajukan kasus bahwa hampir setengah dari pekerja di seluruh portofolio usahanya bekerja dari jarak jauh.
"Mereka tidak akan datang ke kantor," katanya seperti dilansir dari Fortune.com, Rabu (8/3).
Dalam tiga tahun terakhir, gen Z disinyalir telah menunjukkan reputasinya sebagai pekerja yang tidak berkomitmen, tidak setia, atau bahkan kerap bertingkah di tempat kerja. Mereka pun diperkirakan menuntut lebih banyak kebebasan ketika bekerja.
Bahkan, dalam tren yang disebut dilabeli "The Great Resignation" atau pengunduran diri besar-besaran saat tingkat penularan Covid-19 sedang tinggi-tingginya, banyak yang bilang pelaku terbanyak pengunduran diri adalah dari kelompok gen Z. Sudah begitu, mereka berpindah pekerjaan hanya beberapa bulan setelah diterima demi beroleh gaji lebih baik, lebih fleksibel, dan mendapat tunjangan lebih komprehensif.