Jakarta, FORTUNE – Indonesia termasuk sebagai negara terdepan dalam adopsi metaverse, menurut laporan dari Meta dan Bain & Company. Riset tersebut menyatakan teknologi metaverse senantiasa berkembang dalam banyak kasus penggunaan pada beberapa tahun mendatang.
Menurut studi yang bertajuk “Southeast Asia’s digital consumer: A new stage of evolution”, 72 persen responden mengaku telah menggunakan teknologi yang berkenaan dengan metaverse dalam setahun terakhir.
Sebanyak 46 responden menyatakan telah menggunakan aset kripto, lalu diikuti augmented reality (34 persen), dunia virtual (29 persen), NFT (26 persen), dan virtual reality (22 persen).
“Meskipun masih dalam tahap awal, metaverse adalah salah satu dari sejumlah teknologi masa depan yang mendapatkan pijakan di banyak belahan dunia—Indonesia di antaranya,” kata Country Director Meta Indonesia, Pieter Lydian, dalam keterangan kepada media, Selasa (21/9).
Laporan ini disusun berdasar atas jajak pendapat yang melibatkan sekitar 16 ribu konsumen digital, serta wawancara dengan lebih dari 20 Chief Experience Officer (CFO) di enam negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.