Jakarta, FORTUNE – Lebih dari 3.300 pekerja di Inggris terlibat dalam eksperimen sistem empat hari kerja dalam seminggu. Dalam uji coba yang diikuti oleh 70 perusahaan dan akan berlangsung selama enam bulan hingga Desember 2022, gaji para pekerja tetap utuh.
Kegiatan tersebut digelar oleh 4 Day Week Global dengan menggandeng thinktank Autonomy, 4 Day Week Campaign, dan para peneliti dari Universitas Cambridge, Universitas Oxford, dan Boston College.
“Seiring keluarnya kita dari pandemi, semakin banyak perusahaan yang menyadari batas baru persaingan adalah kualitas hidup. Jam kerja yang dikurangi dan berfokus pada hasil adalah sarana untuk memberi mereka keunggulan kompetitif,” kata Joe O'Connor, Kepala Eksekutif 4 Day Week Global, seperti dikutip dari Fortune.com, Selasa (7/6).
Meski hanya bekerja 80 persen dari jam kerja normal, para pekerja tersebut mesti mempertahankan produktivitasnya secara penuh.
Puluhan perusahaan yang terlibat dalam uji coba dimaksud berasal dari sejumlah sektor, seperti pendidikan, konsultasi, perbankan, perumahan, ritel, serta makanan dan minuman.