Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Bitcoin emas (cryptocurrency) dengan borgol di keyboard komputer. Shutterstock/Chat Karen Studio

Jakarta, FORTUNE – Kasus peretasan kembali terjadi pada perusahaan aset kripto. Kejahatan yang menimpa Nomad itu ditaksir bernilai hampir US$200 juta atau setara dengan Rp2,9 triliun.

Nomad merupakan entitas bisnis asal Amerika Serikat yang membuat perangkat lunak untuk menghubungkan blockchain berbeda.  

Perusahaan analitik aset kripto, PeckShield, memberikan kalkulasi bahwa jumlah aset kripto yang telah digasak bernilai US$190 juta, termasuk Ether dan stablecoin USD. Namun, pihak lain menyebut angka kerugian hanya mencapai US$150 juta.

Terlepas dari perkiraan tersebut, Nomad membenarkan tentang kejadian peretasan tersebut. Mereka kini tengah melakukan penyelidikan, tetapi tak memberikan keterangan lebih jauh.

“Kami telah memberi tahu penegak hukum dan bekerja sepanjang waktu untuk mengatasi situasi dan memberikan pembaruan tepat waktu. Tujuan kami adalah mengidentifikasi akun yang terlibat dan untuk melacak dan memulihkan dana," begitu bunyi keterangan resmi Nomad. 

Nomad baru saja menerima pendanaan US$22 juta atau lebih dari Rp327 miliar dari sejumlah investor, termasuk Coinbase Global, platform pertukaran aset kripto terbesar AS.

Tren peretasan

Editorial Team

Tonton lebih seru di