Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Tiktok (unsplash.com/Solen Feyissa)
Tiktok (unsplash.com/Solen Feyissa)

Intinya sih...

  • Operasionalisasi TikTok di Amerika Serikat akan dikendalikan oleh konsorsium investor.

  • Investor AS nantinya akan memegang kendali atas kepemilikan.

  • Pengguna aplikasi TikTok di AS akan diminta pindah ke aplikasi terbaru.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Sebuah kesepakatan akhirnya tercapai demi menjaga berlangsungnya pengoperasian TikTok di Amerika Serikat (AS), dan mengakhiri ketidakpastian yang telah berlangsung berbulan-bulan. Ada perusahaan baru yang dikelola oleh konsorsium investor AS, termasuk Oracle, Silver Lake, dan Andreessen Horowitz, akan dibentuk untuk mengatasi kekhawatiran keamanan nasional pemerintah AS.

Kesepakatan tersebut dikonfirmasi oleh Presiden Donald Trump, yang mengumumkan tercapainya persetujuan antara pihak AS dan Tiongkok.

“Kami sudah mencapai kesepakatan dengan TikTok. Kami punya sekelompok perusahaan besar yang ingin membelinya,” ujar Trump melalui pernyataannya di Gedung Putih, dilansir Reuters, Rabu (17/9).

Berdasarkan skema kesepakatan, perusahaan baru ini akan memiliki struktur kepemilikan mayoritas Amerika. Investor AS bakal memegang 80 persen saham, sementara sisanya dikantongi oleh pemegang saham Tiongkok. Dewan direksi perusahaan baru ini juga akan didominasi oleh warga AS, dengan satu anggota yang dipilih langsung oleh pemerintah AS.

Secara teknis, Oracle akan mengambil peran kunci dalam mengelola dan mengamankan data pengguna AS melalui fasilitasnya di Texas. Implikasinya bagi pengguna, mereka nantinya akan diminta untuk beralih ke aplikasi baru yang terpisah. Aplikasi khusus AS ini dilaporkan akan memiliki algoritma dan sistem data yang independen dari aplikasi TikTok global.

Latar belakang kesepakatan ini adalah kekhawatiran mendalam pemerintah AS mengenai potensi data pengguna di AS dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok melalui perusahaan induk TikTok, ByteDance. Hal ini dianggap sebagai ancaman keamanan nasional yang mendorong AS menerbitkan ancaman mengenai larangan total operasionalisasi.

Perjanjian ini menjadi resolusi efektif dari negosiasi panjang, yang sekaligus dapat mencegah skenario transfer paksa seluruh aset TikTok di Amerika dari ByteDance. Selain itu, perjanjian tersebut pun meredakan salah satu titik panas dalam perang dagang dan teknologi antara dua perekonomian terbesar dunia.

Editorial Team