Jakarta, FORTUNE – Pasar aset kripto masih terjebak di zona merah pada pertengahan akhir September ini. Investor diprediksi mulai menjauh dari market karena sejumlah sentimen negatif.
Melansir data dari investing.com, Kamis (29/9), nilai Bitcoin turun 2,83 persen dalam sebulan terakhir (month-to-month) menjadi US$19.476. Sedangkan, Ethereum pada periode sama terkoreksi tajam 13,81 persen menjadi US$1.340. Dua aset kripto barusan ini merupakan yang teratas di pasar.
Menurut Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, pasar aset kripto kembali bergejolak karena sejumlah faktor, termasuk sentimen dari bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve atau Fed.
Menurutnya, investor semakin menghindari pasar usai pejabat Fed menyampaikan niat untuk terus memperketat kebijakan moneternya.
"Dalam beberapa hari terakhir ini, sentimen negatif datang dari pejabat The Fed yang mengeluarkan komentar bahwa The Fed perlu mengerek suku bunga lebih tinggi lagi untuk sementara waktu demi mengendalikan inflasi," kata Afid.
Pernyataan Fed ikut berdampak terhadap kinerja pasar saham AS. Di sisi lain, jika otoritas moneter menetapkan kebijakan suku bunga yang agresif, banyak pihak meyakini pertumbuhan ekonomi AS akan terdampak.