Jakarta, FORTUNE – AC Ventures berhasil menutup putaran pertama pendanaan kelima (Fund V). Perusahaan modal ventura yang berfokus pada Asia Tenggara ini menghimpun dana sekitar US$162,5 juta atau lebih dari Rp2,4 triliun. Itu setara dengan 65 persen target penghimpunan dana sekitar US$250 juta.
Menurut keterangan perusahaan, seperti dilansir pada Jumat (16/9), AC Ventures menyatakan Fund 5 masih berfokus untuk mendukung startup tahap awal yang berpotensi membangun solusi inovatif berbasis teknologi.
Didirikan pada 2014, AC Ventures telah berinvestasi kepada 120 startup terkemuka di Asia Tenggara ataupun Indonesia. Portofolio venture capital ini seperti Xendit, Carsome, Stokbit, Ula, Shipper, Aruna, SkorLife, Ideal, Atma, dan lain-lain
Menurut Founding Partner AC Ventures, Pandu Sjahrir, prospek makroekonomi dan geopolitik saat ini membuat investor dan startup menghadapi tantangan baru. Dia menyebutkan soal perang berkepanjangan di Eropa serta perkara inflasi.
Sejumlah tantangan itu memang berpotensi mengakibatkan kemunduran pada ekonomi Indonesia sampai tahun depan, menurut Pandu. Namun, syukurlah, Indonesia terbukti tetap tangguh sebagian besar akibat pasar domestik yang kuat.
“Banyak venture capital lain mengalami apa yang disebut 'musim dingin pendanaan’. Tetapi ini tidak terjadi pada kami,” ujar Pandu. Menurutnya, AC Ventures senantiasa membuktikan diri sebagai mitra lokal terbaik bagi pemodal serta pendiri perusahaan rintisan.
Dikutip dari Tech Crunch, selain Asia Tenggara, Fund V AC Ventures ini berasal dari Asia Utara, Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Eropa. Menurut venture capital ini, investor global tertarik terhadap Asia Tenggara karena terus menunjukkan bukti sebagai pasar yang matang.