Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Twitter Crypto. (dok.Twitter)

Jakarta, FORTUNE – Platform Twitter kerap dijadikan tempat beroleh informasi sekaligus sarana komunikasi bagi para pegiat blockchain. Pembahasannya berpusar pada mata uang kripto atau NFT (Non-Fungible Token). Bahkan, CEO Twitter, Jack Dorsey, secara gamblang sudah menyatakan diri sebagai pendukung Bitcoin. Jadi, tidak mengherankan jika perusahaan besar ini membangun sebuah divisi baru yang mengurusi semua hal terkait blockchain dalam sebuah platform, yaitu Twitter Crypto.

Tess Rinearson, yang ditunjuk untuk memimpin tim teknis penentu strategi masa depan kripto di Twitter, mengatakan timnya akan bekerja sama dengan Bluesky, sebuah lembaga independen yang didanai Twitter, untuk menciptakan standar jaringan sosial yang terdesentralisasi.

“Kami akan mengeksplorasi bagaimana kami dapat mendukung minat yang meningkat di antara para pembuat konten untuk menggunakan aplikasi terdesentralisasi dalam mengelola aset dan mata uang virtual, serta untuk mendukung pekerjaan dan komunitas mereka,” ujar Renearson di Twitter, seperti dikutip The Verge (10/11).

Rinearson menyampaikan bahwa Twitter Crypto memiliki tujuan jangka panjang yang akan melihat lebih jauh ke depan dan mengeksplorasi bagaimana ide-ide dari komunitas kripto dapat membantu untuk mendorong batas-batas terkait identitas, komunitas, kepemilikan, dan lainnya. Hal yang akan dilakukan divisi ini, misalnya, berkenaan dengan pembayaran kripto maupun peluang monetisasi karya NFT.

Desentralisasi pengelolaan aset dan mata uang virtual

Mengutip Techcrunch (11/11), desentralisasi akan memungkinkan jaringan berjalan secara independen di blockchain, ketimbang pada server yang dihosting oleh bisnis, seperti Layanan Web Amazon (AWS). Idenya, jaringan terdesentralisasi ini akan memberi pengguna individu lebih banyak kendali atas data dan privasinya.

Dengan pertimbangan bahwa tidak ada bank yang mengontrol mata uang kripto, seperti Bitcoin atau Ethereum, maka Twitter bekerja sama dengan Bluesky. Rinearson meyakinkan bahwa tidak akan ada satu pun jejaring sosial yang akan mengontrol protokol Bluesky, meskipun perkembangannya didorong oleh Twitter.

Berkenaan dengan desentralisasi, Jack Dorsey sebenarnya terinspirasi oleh standar protokol, bukannya platform. Menurutnya, sistem desentralisasi justru dapat memecahkan beberapa masalah utama dengan media sosial, terutama yang berhubungan dengan masalah moderasi.

“(Sistem desentralisasi) akan memungkinkan kami untuk mengakses dan berkontribusi pada kumpulan percakapan publik yang jauh lebih besar, memfokuskan upaya kami untuk membangun algoritme rekomendasi terbuka yang mempromosikan percakapan yang sehat, dan akan memaksa kita untuk menjadi jauh lebih inovatif daripada masa lalu,” kata Dorsey.

Layanan pembayaran tip mengawali Twitter Crypto

Editorial Team

Tonton lebih seru di