Jakarta, FORTUNE – Tidak lama setelah memutus hubungan kerja (PHK) karyawannya, JD.ID mengumumkan penutupan bisnis logistiknya, yakni JDL Express, Minggu (22/1). Kabar tersebut tampak dari informasi yang terpasang dalam laman resmi JDL Express.
“Layanan JDL Express Indonesia nonaktif per tanggal 22 Januari 2023,” begitu bunyi pengumuman tersebut, dikutip Selasa (24/1). Selain itu, JDL Express mengaku bahwa telah berhenti menerima pendaftaran pengguna baru mulai 1 Januari tahun ini.
Perusahaan e-commerce tersebut belakangan santer dikabarkan akan keluar dari pasar Indonesia dan Thailand.
JD.com berniat mundur untuk mengurangi kerugianya di dua pasar Asia Tenggara tersebut karena tidak merasa puas dengan pertumbuhan penjualan dalam beberapa tahun terakhir, demikian berita South China Morning Post (SCMP), Kamis (1/12/2022).
JD.Com dilaporkan tengah mencari investor yang berminat untuk membeli kepemilikan sahamnya di JD.ID. Di Indonesia, saham JD.ID dikendalikan oleh JD.Com dan Provident Capital Partners.
Menurut Tech in Asia, JDL Express—sebelumnya dikenal sebagai J-Express—memiliki 11 gudang, lebih dari 250 drop point, dan lebih dari 3.000 kurir sebelum mengumumkan penutupan.