Jakarta, FORTUNE - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan, serangan siber yang marak di Indonesia pada tahun 2024 didominasi oleh tiga jenis yakni ransomware, phishing, dan DDoS.
Phishing merupakan metode penipuan yang mana pelaku menyamar sebagai entitas tepercaya untuk memperoleh informasi pribadi, seperti kata sandi atau data finansial.
Sementara itu, malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mengakses sistem komputer tanpa izin. Kedua ancaman ini semakin marak seiring dengan meningkatnya transaksi digital di Indonesia.