Pendekatan ini sebenarnya bukan hal yang benar-benar baru bagi WhatsApp. Sebelumnya, fitur serupa telah diterapkan dalam format “pesan menghilang” atau disappearing messages, di mana pesan dan media yang dikirim akan hilang secara otomatis dalam jangka waktu tertentu.
Namun, fitur baru WhatsApp menawarkan fleksibilitas yang lebih luas karena memungkinkan kontrol yang sama terhadap pesan biasa termasuk media yang dikirimkan.
Misalnya, seseorang bisa mengirim foto pribadi atau dokumen penting tanpa harus khawatir bahwa file tersebut tersimpan secara permanen di ponsel pihak penerima. Hal ini memberikan lapisan keamanan dan kenyamanan tambahan, terutama dalam konteks komunikasi yang bersifat sensitif atau rahasia.
Menurut laporan dari GSM Arena pada Selasa (8/4), fitur baru ini disebut sebagai bagian dari inisiatif advanced chat privacy atau pengaturan privasi lanjutan dalam percakapan. Tidak hanya membatasi penyimpanan media, fitur ini juga akan membatasi opsi untuk mengekspor riwayat obrolan secara utuh.
Ketika fitur tersebut diaktifkan, maka orang lain dalam percakapan tersebut tidak akan bisa dengan mudah menyimpan keseluruhan riwayat chat ke format eksternal, seperti file teks atau file backup. Kendati demikian, fitur baru WhatsApp tidak membatasi pengguna lain untuk meneruskan pesan (forward message) ke kontak lain.
Hal ini berarti pesan teks yang dikirim masih bisa disalin atau diteruskan, meskipun media tidak tersimpan secara otomatis. Hanya saja, WhatsApp kemungkinan masih mempertimbangkan sejauh mana batasan ini akan diterapkan dalam versi final fitur tersebut.