Jakarta, FORTUNE – WhatsApp membantah kabar dugaan kebocoran data 487 juta penggunanya di berbagai negara. Aplikasi pesan instan besutan Meta Platforms Inc itu menyatakan laporan kebocoran data yang beredar tidak berlandaskan bukti.
Kabar dugaan kebocoran data tersebut sebelumnya terungkap dalam laporan Cybernews. Menurut situs media online berbasis penelitian tersebut, telah ditemukan sebuah iklan di forum peretasan pada Rabu (16/11). Iklan dimaksud memuat informasi penjualan 487 juta data nomor ponsel pengguna WhatsApp.
Dalam sebuah keterangan resmi, seorang juru bicara Meta melabeli laporan itu “spekulatif” dan berdasar atas “tangkapan layar yang tidak berdasar”. “Perusahaan tidak menemukan bukti kebocoran data pada sistem WhatsApp,” begitu keterangan resmi Meta, seperti dilansir dari laman South China Morning Post.
Menurut data yang dikutip oleh cybernews, WhatsApp tercatat memiliki dua miliar pengguna aktif bulanan secara global.