Jakarta, FORTUNE – PT XL Axiata memiliki kinerja cukup solid sepanjang semester pertama tahun ini dengan membukukan kenaikan pendapatan 8,5 persen dalam setahun (year-on-year/yoy) menjadi Rp14,07 triliun.
Laporan keuangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/8), menunjukkan kontribusi besar pendapatan dari layanan data dan digital yang mencapai Rp12,87 triliun. Setelahnya, pendapatan percakapan dan SMS mencapai Rp530,74 miliar, dan pendapatan dari jasa interkoneksi dan jasa telekomunikasi lain Rp664,31 triliun.
Meski demikian, perusahaan telekomunikasi itu menanggung kenaikan beban 10,7 persen menjadi Rp12,19 triliun. Karenanya, tidak mengherankan jika labanya hanya Rp614,91 miliar atau turun 14,1 persen dari sebelumnya Rp715,96 miliar.
Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan pencapaian tersebut tidak terlepas dari kualitas jaringan perseroan. Menurutnya, layanan perusahaan telah membuat pelanggan nyaman saat mengakses pelbagai layanan telekomunikasi data.
“Di tengah iklim kompetisi yang tidak pernah mengendur, salah satu peluang penentu yang bisa kami manfaatkan adalah menyajikan jaringan yang berkualitas. Apalagi, masyarakat Indonesia semakin tergantung dengan digitalisasi yang membutuhkan koneksi internet prima,” kata Dian.
Dia mengutip hasil survei independen yang menunjukkan XL Axiata menempati peringkat pertama dalam soal kecepatan mengunduh serta pengalaman akses video.
Usai mengambil alih Link Net, Dian menyatakan posisi keuangan perseroan dalam kondisi sehat dengan utang kotor Rp13,24 triliun dan angka gearing ratio net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,8x. Kemudian, aset perusahaan mencapai Rp76,42 triliun.
Saat artikel ini ditulis saham perseroan mencapai Rp2.650 per unit, terkoreksi 16,1 persen sejak awal tahun (year-to-date/ytd) dan turun 1,1 persen dalam setahun.