BUSINESS

Tesla Kembali PHK, Tim Software dan Layanan Terdampak

Kinerja Tesla tertekan akibat penurunan penjualan.

Tesla Kembali PHK, Tim Software dan Layanan Terdampakmobil tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)
07 May 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Produsen kendaraan listrik Tesla kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kmme dari departemen perangkat lunak, layanan dan teknik, mengutip laporan teknologi Electrek dari seorang sumber. 

Langkah ini dilakukan setelah produsen mobil milik Elon Musk itu membubarkan departemen pengisian daya Mobil Listriknya menyusul pengumuman bulan lalu terkait rencana PHK terhadap lebih dari 10 persen tenaga kerja globalnya.

Karyawan Tesla telah menerima email peringatan PHK pekan lalu. Namun, Tesla, yang sahamnya naik lebih dari 1 persen, masih belum memberi konfirmasi perihal kabar ini kepada Reuters.

Tesla dalam pengumumannya bulan lalu mengungkapkan rencananya PHK terhadap lebih dari 6.700 karyawan di seluruh wilayah operasionalnya di Texas, California, Nevada dan New York.

Penjualan tertekan

Kinerja Tesla berada di bawah tekanan akibat penurunan penjualan dan perang harga yang semakin intensif di kalangan produsen mobil. Hal ini tidak lepas dari kenaikan suku bunga sehingga turut memperlambat adopsi kendaraan listrik.

Beberapa analis mengatakan, Tesla ingin fokus pada perangkat lunak penggerak otonom, robotaxis, dan robot humanoid Optimus. Musk juga disebut akan memangkas pengeluarannya untuk tim-tim tertentu guna menghemat anggaran untuk proyek-proyek tersebut.

Sebelumnya, Tesla mengungkapkan perkiraan biaya lebih dari US$350 juta pada kuartal kedua untuk PHK massal. PHK ini mencakup eksodus eksekutif di level puncak, termasuk Drew Baglino, Rohan Patel, Rebecca Tinucci dan Daniel Ho.

Perusahaan tersebut mengatakan sedang mengerjakan "model-model baru" yang akan menggunakan platform dan jalur produksi yang ada saat ini - sebuah langkah yang diharapkan akan memungkinkan mereka mengendalikan belanja modal dengan lebih baik.

Related Topics