Jakarta, FORTUNE - Aksi penipuan kerja masih marak terjadi di seluruh Asia setelah pandemi. Sayangnya, masih banyak orang yang terjerat oleh penipuan lowongan pekerjaan, khususnya pekerjaan yang didapatkan secara online.
Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, selama empat tahun terakhir dalam rentang 2020 - Oktober 2023, di kawasan Asia Tenggara tercatat ada lebih dari 3.317 warga Indonesia menjadi korban penipuan lowongan kerja online. Angka itu diprediksi terus bertambanh beberapa tahun mendatang.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2023 juga menunjukkan 7,86 juta masyarakat Indonesia menganggur. Hal ini perlu diwaspadai oleh para pencari kerja dengan adanya kemungkinan muncul modus penipuan lowongan kerja baru dengan memanfaatkan keadaan saat ini.
SEEK platform dan marketplace online untuk perekrutan memberikan edukasi bagaimana membedakan lowongan kerja yang valid dan bodong, agar terhindar dari penipuan. Berikut 10 ciri-ciri utama yang harus diwaspadai dari sebuah lowongan pekerjaan penipuan menurut Head of Fair Hiring SEEK, Scott Stiles: