Ini Isi Bantahan Adidas Soal Bola Resmi Piala Dunia 2022 Buatan RI

Pertandingan Piala Dunia 2022 gunakan bola buatan Pakistan.

Ini Isi Bantahan Adidas Soal Bola Resmi Piala Dunia 2022 Buatan RI
Al Rihla. (Wikimedia Commons)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan perlengkapan olahraga Adidas membantah kabar bola resmi yang digunakan dalam setiap pertandingan Piala Dunia 2022 merupakan buatan Indonesia.

Director Media Relations Adidas, Stefan Pursche, mengatakan kerja sama yang dilakukan dengan perusahaan Indonesia hanya terkait produksi bola replika yang dijadikan suvenir. “Bola resmi yang digunakan di pergelaran Piala Dunia 2022 merupakan buatan Cina dan Pakistan,” katanya dalam keterangan, Rabu (30/11).

Melansir Arab News, bola yang dinamakan Al Rihla yang bermakna ‘perjalanan’ ini diproduksi di salah satu desa Pakistan, yaitu Sialkot. Sebanyak 70 persen bola sepak dunia dibuat di salah satu dari 1.000 pabrik di kota tersebut, termasuk bola resmi Piala Dunia 2022, Al Rihla.

Pernyataan Kemlu RI

Al Rihla. (Wikimedia Commons)

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan Adidas memercayakan pembuatan bola Piala Dunia Qatar 2022 kepada PT Global Way Indonesia (GWI). Perusahaan tersebut selama ini telah mengekspor produk bola ke berbagai negara, seperti Uni Emirat Arab, Jerman, Inggris, Amerika Serikat, dan Brasil dengan kapasitas produksi pabrik tersebut mencapai 1 juta bola dalam setahun.

“Al Rihla merupakan bola resmi Piala Dunia 2022 di Qatar. Bola ini diproduksi di Madiun, Jawa Timur. GWI ditunjuk sebagai manufaktur pembuatan bola tersebut. GWI merupakan ahli di bidang pembuatan bola,” tulis Kemlu dalam keterangannya (14/11).

Melalui ekspor bola tersebut, masyarakat Jawa Timur telah menjadi bagian dari resonansi ekonomi dunia.

PT GWI tak pernah klaim

The FIFA Club World Cup Qatar Trophy/Fifa.com

Sementara, PT GWI mengaku tidak pernah mengklaim bahwa mereka membuat bola resmi untuk pertandingan dan hanya memproduksi untuk kebutuhan suvenir.

"Sebagai tonggak sejarah di tahun 2021, PT. Global Way Indonesia menjadi mitra resmi adidas untuk memproduksi 'Suvenir Sepak Bola Piala Dunia 2022'," tulis PT GWI di laman resmimnya. 

PT GWI berlokasi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur dan sudah beroperasi sejak 2019 dengan lebih dari 2.000 pekerja. Dengan adanya pesanan jutaan bola suvenir piala dunia ini, PT GWI telah menyediakan lapangan kerja bagi ribuan pekerja muda di Madiun selama masa genting ekonomi di tengah tantangan seperti pandemi COVID-19 dan invasi Rusia ke Ukraina.

Bola canggih

ilustrasi Piala Dunia Qatar 2022 (dok.fifa)

Melansir FIFA, Al Rihla didesain dengan warna cerah yang terinspirasi oleh budaya, arsitektur, kapal ikonik, dan bendera Qatar. Bola tersebut juga didesain ramping sehingga menghadirkan akurasi dan stabilitas ketika melayang di udara.

Salah satu keunggulannya, Al Rihla memiliki sejumlah fitur teknologi canggih di dalamnya, seperti CRT-Core, speedshell, dan connected ball. Fitur connected ball membuat setiap sentuhan pemain dengan bola terekam dan perpantau. Bahkan, kecanggihan ini sudah dibuktikan saat pertandingan Portugal melawan Uruguay (Senin (28/11), yang menggagalkan Christiano Ronaldo mencetak gol.

“Menggunakan teknologi connected ball yang ditempatkan di bola pertandingan resmi Adidas Al Rihla, kami dapat secara definitif menunjukkan tidak ada kontak pada bola dari Cristiano Ronaldo untuk gol pembuka dalam pertandingan tersebut," kata FIFA kepada ESPN, Rabu (30/11).

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan