Perkuat Pasar, Brand Vodka Belvedere Bawa Kemewahan Citarasa

Perusahaan targetkan penjualan naik 2 kali lipat di 2024.

Perkuat Pasar, Brand Vodka Belvedere Bawa Kemewahan Citarasa
Belvedere, Polish Vodka. (Fortuneidn/bayu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Moët Hennessy Asia Pacific Pte Ltd memastikan bahwa jenama Vodka Polandia premium, Belvedere hadir dengan Citarasa mewah. Cara ini diharapkan dapat mendorong brand perusahaan menjadi top of mind konsumen dan mendorong Keberlanjutan Bisnis.

Trade Marketing Manager Moët Hennessy Jakarta, Rizki Hartono, mengatakan hal ini perlu dilakukan, terlebih pangsa pasar minuman Vodka premium di Indonesia cukup sedikit. “Kalau di segmen premium ini, kami optimistis masih menguasai 30-40 persen,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, di kawasan Senopati, Jakarta, Sabtu (2/12).

Rizki mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pasar utama Belvedere masih terpusat di Bali. Sementara, untuk Jakarta masih dikuasai oleh jenama Brandy premium yang jadi produk unggulan distribusi Moët Hennessy. “Di Bali masih jadi pasar utama karena para turis asing yang berkunjung ke sana, kalau siang atau sore, sambil menikmati Pantai itu, mereka lebih memilih Vodka yang fresh dibandingkan Whisky,” ujarnya.

Menurutnya, kemewahan Belvedere terdapat pada citarasanya yang unik, karena hanya dihasilkan dari bahan-bahan alami yang berasal dari Polandia. Vodka Belvedere juga berbeda dengan Vodka asal Rusia, karena tanpa menyertakan perisa buatan sama sekali, dan menggunakan bahan otentik dari Polandia, seperti gandum hitam (rye), air, serta melewati proses penyulingan dengan api.

“Proses Istimewa ini, membuat Belvedere punya rasa yang lembut, kaya, dan berbeda dengan jenis Vodka internasional lainnya, apalagi Vodka lokal yang penyulingannya banyak menggunakan gula tebu sebagai bahan. Belvedere itu murni 100 persen tanpa gula,” ujar Rizki.

Regenerasi pasar

Ki-ka: Rizky Hartono, Trade Marketing Manager MH; Matthew Heng, Chief Representative MH; dan Billy Chandra, Brand Manager MH. (Fortuneidn/Bayu)

Selain menyasar kalangan ekonomi atas, Belvedere juga menjadikan pasar anak muda, yang kini mulai banyak didominasi oleh Gen-Z. “Mereka ini banyak yang mulai masuk usia yang diperbolehkan untuk mengonsumsi alkohol (21 tahun ke atas), dan jumlah mereka saat ini cukup besar, sehingga kami beranggapan bahwa target pasar pun harus beregenerasi untuk bisa terus berkelanjutan,” katanya.

Menurut Rizki, Belvedere adalah jenama Polish Vodka yang sudah sangat tua diproduksi–sekitar 600 tahun–di dunia. Sejalan dengan itu, berbagai jenama Vodka yang premium juga mulai banyak bermunculan dan berkompetisi meraih pangsa pasar.

Oleh sebab itu, sebagai bagian dari kebijakan perusahaan, jenama ini harus terus bisa bertahan dan bertumbuh, salah satunya dengan meregenerasi target pasar melalui berbagai pendekatan yang kreatif.

“JikabBrand ini tidak dibentuk ke benak generasi mendatang, maka lima tahun lagi, Belvedere tidak  ada yang minum,” ujar Rizki.

Pendekatan ke kalangan muda

Salah satu event yang diadakan Belvedere untuk menjangkau pasar anak muda, di Zoo, SCBD. (Fortuneidn/Bayu)

Belvedere telah melakukan pendekatan kepada kalangan muda melalui berbagai cara. Mengadakan acara brand di banyak tempat hangout ganerasi muda tersebut, adalah salah satu cara yang paling banyak dilakukan Moët Hennessy. “Kami sasar tempat-tempat yang membuat gaung besar, seperti klub-klub yang eksis saat ini,” ujarnya.

Khusus di Jakarta,  banyak klub  tersebar di Jakarta Selatan, karena dianggap mewakili demografik target pasar Moët Hennessy, yang berkutat di kalangan status sosial ekonomi A-B.

Sedangkan, untuk di Bali, perusahaan relatif lebih mudah, karena memang target pasarnya adalah klub-klub yang jadi tujuan para wisatawan mancanegara.

Siklus yang berulang

Belvedere, Polish Vodka. (Fortuneidn/bayu)

Rizki mengungkapkan sejumlah tantangan bisnis minuman ini. Menurutnya, saat ini Vodka bukan merupakan minuman beralkohol yang sedang menjadi tren. 

Meski begitu, perusahaan harus siap menghadapi dan mempertahankan kualitas serta pangsa pasar Belvedere, sekalipun sedang tidak jadi minuman yang banyak dicari.

Ia mengungkapkan, tren minuman alkohol  terus berubah. Contohnya Whisky yang sempat menjadi tren di masa pandemi. Berikutnya, ada Tequila. Ia optimistis akin suatu saat tren akan kembali mengangkat minuman Vodka, khususnya Belvedere yang berada di segmen premium.

“Kami konsisten saja dulu, karena pada akhirnya siklus ini akan berputar lagi. Sebenarnya, untuk minuman alkohol ini, akan sulit sekali muncul jenis minuman baru, jadi itu-itu lagi aja, karena bagian dari heritage,” katanya.

Dengan konsistensi untuk menghadirkan minuman Vodka Polandia berkualitas serta distribusi yang baik, Rizki berharap pada 2024, Belvedere akan mencatatkan peningkatan dua kali lipat, dari apa yang sudah diraih di 2023.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI