BKPM: Pemda Perlu Bidik Negara Berkembang Jadi Sumber Investasi

BKPM anggap fokus bisnis geser dari efisiensi ke resiliensi.

BKPM: Pemda Perlu Bidik Negara Berkembang Jadi Sumber Investasi
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan. (LinkedIn)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, Indonesia perlu meningkatkan strategi pemasaran di berbagai daerah dan membidik sumber investasi dari negara berkembang. 

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan, mengatakan upaya tersebut perlu dilakukan, mengingat banyak ekonomi negara berkembang justru bertumbuh di masa yang penuh ketidakpastian.

“Kalau negara maju sudah agak jenuh, pertumbuhannya justru agak lambat,” katanya dalam Aceh Business Forum, Senin (28/11).

Investasi yang akan masuk pun nantinya diharapkan tidak lagi dari nol, melainkan pengembangan dari bisnis yang sudah ada sebelumnya atau bersifat ekspansi, melalui meregr dan akuisisi misalnya. Adapun, Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi perlu memikirkancara-cara yang dapat membuka peluang bagi masuknya investasi negara lain.

“Jangan sampai kita menarik atensi ke kiri, tapi trennya ada di kanan. Kita harus jeli juga,” ujarnya. Kalau tidak, kita tidak akan ketemu antara tren dengan potensi yang ada," katanya. 

Fleksibilitas

ilustrasi investasi (pexels.com/Joslyn Pickens)

Dengan situasi dunia yang penuh ketidakpastian dibutuhkan fleksibilitas dalam berusaha dan menarik investasi. “Ini terjadi di rantai pasok, geopolitik, maupun terjadi di personal life kita,” katanya.

Para pemimpin bisnis di dunia saat ini mulai memprioritaskan resiliensi lebih daripada efektivitas bisnis itu sendiri. “Jadi kita juga harus jeli bagaimana strategi bisnis kita bisa menjamin daya tahan bisnis kita dalam situasi geopolitik yang tak pasti,” katanya.

Forum bisnis

Aceh Business Forum, Senin (28/11). (Fortuneidn/Bayu)

Menurutnya, salah satu contoh langkah nyata yang bisa diambil sebagai bagian dari upaya pemantapan strategi pemasaran menggelar forum bisnis.

“Tidak ada lagi strategi pemasaran yang lebih baik daripada acara forum bisnis. Jadi tidak lagi membahas soal konsep atau teori, tapi sudah langsung aksi nyata,” kata Indra.

Forum ini bisa mempertemukan langsung dengan pemerintah, pelaku usaha dan calon investor adalah sebuah langkah nyata yang bisa mendatangkan hasil yang nyata pula bagi pengembangan bisnis di daerah. Mengandalkan sebuah kawasan seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) saja tidak cukup, forum pertemuan ini bisa menjadi ajang pertukaran informasi bisnis dan potensi suatu daerah. 

“Makanya antara pemerintah dan para pelaku usaha perlu dipertemukan, seperti melalui forum bisnis ini. Jadi, daerah tidak berdiam diri, tapi justru menjemput bola,” ujarnya. 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Buka Rekening Bank Mandiri Online, Praktis dan Cepat!
4 Cara Download Video CapCut Tanpa Watermark Terbaru 2024
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Apa itu Monkey Business? Ini Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya
Daftar Orang Terkaya di Dunia Terbaru 2024, Siapa Saja?
Memasuki 39 Tahun, MSIG Life Kenalkan Budaya Kerja Baru