‘Content is King’ Bagi Masa Depan Bisnis Hiburan

IP sangat penting bagi keberlanjutan bisnis hiburan.

‘Content is King’ Bagi Masa Depan Bisnis Hiburan
Sesi tentang pentingnya konten bagi masa depan bisnis hiburan dalam Investor Daily Summit 2022, Rabu (12/10). (Fortuneidn/Bayu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Konten adalah keniscayaan dalam industri hiburan. Istilah ‘content is king’ cukup telak untuk menggambarkan betapa pentingnya konten dalam bisnis hiburan yang terus berkembang di era digitalisasi.

CEO dan Founder MD Entertainment, Manoj Punjabi, menjelaskan pentingnya peran konten dalam dunia hiburan, khususnya film, yang mana komposisi cerita menyumbang 80 persen cerita dan 20 persen marketing.

"Kalau bicara film, bicara sinetron, atau serial, seorang bintang dari zero bisa jadi hero, itu karena konten. Jadi, tanpa DNA cerita, itu nggak ada artinya,” ujarnya dalam salah satu sesi Investor Daily Summit 2022, Rabu (12/10).

Hal senada juga disampaikan oleh CEO sekaligus Co-Founder RANS Entertainment, Raffi Ahmad. “Konten itu bisa selamanya. Sekarang itu, konten IP (Intelectual Property), lifestyle, entertainment, itu semua kalau dijadikan satu memang akan terus (berkelanjutan),” katanya dalam sesi yang sama.

Namun ia mengingatkan, bahwa target pasar adalah hal lain yang tidak kalah penting dalam pembuatan konten. Semisal dalam pembuatan konten memasak, konten kreator sudah tahu target pasar dan sponsor yang dituju. Baru setelahnya menentukan target untuk ke depannya mau dibawa kemana dan memonetisasi konten tersebut.

" Festival makanankah, atau bisa review tentang makanan,” kata suami artis Nagita Slavina ini.

Peluang dari ‘what next’

Sesi tentang pentingnya konten bagi masa depan bisnis hiburan dalam Investor Daily Summit 2022, Rabu (12/10).

Dengan mengetahui target selanjutnya, Raffi mengatakan bahwa fokus seorang kreator konten adalah peluang yang bisa dihasilkan dari pengembangan konten tersebut. Apalagi, saat digitalisasi sudah memudahkan para kreator konten untuk mengembangkan karya-karyanya menjadi sesuatu yang bisa memperbesar pendapatannya.

“(Dengan digitalisasi) kita bisa menghemat waktu sesuka hati kita. What next? Apa yang mau kita lakukan, semuanya sekarang sudah bikin YouTube, sudah pada berlomba-lomba. Nah, RANS sendiri sekarang kami mau menciptakan IP (konten) untuk ke depannya,” kata Raffi.

Jadi, berawal dari sebuah konten yang dibuat pada satu platform, pengembangannya bisa diterapkan menjadi bentuk lain. Tak hanya dalam bentuk digital, namun juga bisa menjadi berbagai acara yang diadakan secara offline. Menurut Raffi, fokus pada ‘what next’ penting untuk menjamin keberlanjutan bisnis yang dijalankan.

Pentingnya sebuah IP

Sesi tentang pentingnya konten bagi masa depan bisnis hiburan dalam Investor Daily Summit 2022, Rabu (12/10). (Fortuneidn/Bayu)

Manoj Punjabi berpesan kepada para kreator konten untuk tidak meremehkan keberadaan konten sebagai sebuah IP bagi penciptanya. Nilai yang terkandung dalam sebuah IP bisa menjadi peluang besar bagi pengembangan bisnis hiburan. Kepemilikan IP seperti tanah yang punya nilai investasi besar bagi pemiliknya.

Menurutnya, para kreator konten perlu memikirkan bagaimana caranya untuk memperbesar IP melalui konten-konten yang mereka ciptakan. “Jadi, saat sebuah IP menjadi besar, maka nilai konten tersebut juga akan semakin besar,” ucap pemilik perusahaan yang membesarkan film KKN di Desa Penari ini. “Pasti perlu perusahaan juga untuk membesarkan sebuah ide.”

Untuk membesarkan konten tersebut supaya menjadi sebuah IP yang menghasilkan, perlu adanya kerja sama berbagai pihak, baik kreator konten maupun perusahaan yang bisa membesarkan IP konten itu dalam bentuk lain.

“Dari buku, seorang kreator sudah punya IP, tapi buku punya limitasi untuk mengembangkan IP. Kalau nggak jadi visual, bagaimana menjadi IP? IP ini tinggal bisnis antara kreator konten dan perusahaan yang mengembangkannya, mau dibawa kemana (konten tersebut),” kata Manoj.

Ia mencontohkan film KKN di Desa Penari yang sukses menjaring penonton. "Kalau filmnya tidak besar, maka tidak nggak jadi IP (yang bisa dikembangkan), karena jadi besar, maka IP-nya bernilai," ujarnya. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar