Definisi Gilda dan Keberadaannya di Masa Kini

Gilda bisa diartikan sebagai perhimpunan atau perkumpulan.

Definisi Gilda dan Keberadaannya di Masa Kini
ilustrasi rapat (unsplash.com/Dylan Gillis)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dunia usaha mengenal sebuah istilah yang disebut Gilda. Sepintas terdengar seperti nama seseorang, namun istilah Gilda memiliki makna yang erat kaitannya dengan dunia bisnis. Berikut ini Fortune Indonesia akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan Gilda.

Dari asal katanya, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan Gilda sebagai kumpulan pengusaha sejenis, didirikan untuk saling membantu dan melindungi semua anggotanya. Kata ini merupakan serapan dari bahasa Inggris, yakni guild yang berarti serikat atau perhimpunan.

Dengan demikian, Gilda dapat didefinisikan sebagai asosiasi pengrajin atau pedagang yang mengawasi praktik kerajinan atau perdagangan mereka di wilayah tertentu. Biasanya, mereka terorganisir sedemikian rupa antara asosiasi profesional, serikat pekerja, atau kartel.

Sejarah singkat

ilustrasi rapat umum pemegang saham (pexels.com/Christina Morillo )

Istilah Gilda pertama kali dikenal pada zaman Romawi kuno dengan nama collegium, collegia atau corpus. Perhimpunan ini adalah kelompok pedagang terorganisir yang berspesialisasi dalam kerajinan tertentu dan yang keanggotaan kelompoknya bersifat sukarela. Salah satu contohnya adalah corpus naviculariorum, yakni perguruan tinggi pengirim jarak jauh yang berbasis di pelabuhan La Ostia, Roma.

Gilda pertama dibentuk sebagai paguyuban usahawan atau serikat persaudaraan awam kristen. Pembentukan Gilda berfungsi untuk mengendalikan dan menguasai kegiatan usaha demi kepentingan anggotanya, mempertahankan sarana kerja dan menjamin kelancaran pasokan bahan baku.

Pada abad pertengahan, para pengrajin seringkali membentuk asosiasi berdasarkan kerahasiaan pekerja tekstil, perdagangan mereka, tukang kayu, pemahat, pekerja kaca, maupun tukang batu, yang masing-masing mengendalikan rahasia teknologi secara tradisional. Pendiri asosiasi ini biasanya pengrajin yang masih belajar atau pekerja baru.

Peninggalan sejarah Gilda yang masih ada sampai saat ini adalah Balai Gilda Windsor, yang semula dibangun sebagai gedung pertemuan untuk para anggotanya, namun dalam perkembangannya juga digunakan sebagai gedung pengadilan dan balai kota. Selain itu, berbagai organisasi profesional yang ada saat ini, seperti serikat insinyur atau serikat kedokteran, terbentuk atas dasar yang serupa dengan Gilda.

Perdebatan sengit

Sejumlah pekerja menata kain sarung di industri kain sarung Asaputex, Tegal, Jawa Tengah, Senin (27/12/2021). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.

Keberadaan Gilda sempat menimbulkan perdebatan sengit di antara ahli sejarah ekonomi. Di satu sisi, Gilda dianggap sebagai lebaga yang efisien dan tidak akan mati karena efisiensinya. Sementara, pada sisi lain, Gilda dianggap bisa bertahan karena kekuatan politi yang melindungi mereka, terutama dari para anggota yang berafiliasi pada kekuatan politik yang berkuasa.

Meski begitu, nyatanya berdasarkan sejarah dunia, terdapat beberapa kemajuan yang dihasilkan dari kegiatan Gilda. Misalnya, universitas di Kota Bologna yang didirikan pada 1088; terbentuknya kota Oxford di tahun 1096; berdirinya kota Paris pada 1150. Beberapa contoh ini terbentuk dari Gilda para pelajar yang aktif berkegiatan.

Perlindungan bagi para anggota

Shutterstock/YP_Studio

Salah satu hal yang menonjol dalam Gilda adalah perlindungan yang mumpuni pada anggota perhimpunannya. Berdasarkan sejarahnya, proteksi pertama yaitu mengenai pajak, dimana para pengrajin dan pedagang tidak dapat menyatakan keberatan secara individual terhadap pajak tanah kepada tuan yang menyewakan tempat mereka melakukan usaha.

Dengan adanya Gilda, para pengrajin dan pedagang mulai bergabung dan mereka dapat menegosiasikan pajak dan meregulasikan usaha di kotanya. Untuk mencegah persaingan keras antar sesama anggota Gilda, pertahanan Gilda akan berupa aturan kompetisi di luar keterampilan, sehingga tidak ada yang terlalu menonjol. Misalnya, larangan untuk membuka usaha di jalan yang terbuka karena usahanya lebih menonjol dari tetangganya.

Gilda juga memberi pendidikan keterampilan khusus bagi para anggotanya, terlbih untuk menjamin kesediaan rantai pasok bagi industri maupun masyarakat. Dengan begitu, tak hanya masyarakat saja yang terlindungi, namun juga para anggota yang merupakan entitas bisnis tertentu.

Related Topics

GildaDefinisi Gilda

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M