Dirut KAI Sebut Progres Pembangunan KCJB Capai 88,8%

KAI selalu terapkan tata kelola yang baik dalam proyek KCJB.

Dirut KAI Sebut Progres Pembangunan KCJB Capai 88,8%
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo memberikan paparannya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/6). (ANTARA/Muhammad Adimaja).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo, mengatakan, progres kesiapan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) telah mencapai 88,8 persen. Dari sisi sarana, saat ini tiga dari 12 rangkaian kereta telah tiba, sedangkan sisanya ditargetkan datang bertahap hingga Maret 2023.

Selain itu, prasarana rel KCJB dari arah Bandung menuju Jakarta juga sedang dalam proses pemasangan. Pengerjaan ini juga seiring pemasangan girder box yang tersisa, juga pembangunan subgrade. Sementara itu, peralatan listrik aliran atas sudah mulai terpasang.

“Pembangunan KCJB dilakukan dalam rangka menghadirkan transportasi modern Indonesia. Harapannya, ke depan akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi kereta api yang lebih cepat, efisien, nyaman, dan ramah lingkungan,” kata Didiek dalam keterangannya, Jumat (14/10).

KCJB merupakan salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional ini, nantinya akan terkoneksi dengan berbagai sarana transportasi lainnya, seperti Light Rapid Transit Jabodebek, Commuter Line, Kereta Api Feeder, hingga Bus Transjakarta.

Tata kelola yang baik

Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek Tunnel Satu Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500, Jakarta, Kamis (27/1/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj

Dalam pembangunan setiap proyek kereta cepat, KAI selalu mengedepankan tata kelola, transparansi serta akuntabilitas sebagai prioritas utama untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan negara.

Untuk itu, penyelesaian proyek KCJB, KAI akan terus berkoordinasi dengan Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung, supaya proyek dapat selesai tepat waktu. “KAI berkomitmen untuk melaksanakan dan menyelesaikan penugasan ini dengan sebaik-baiknya dan tetap mengutamakan keselamatan,” katanya.

Presiden meninjau KCJB

Ilustrasi kereta cepat. (dok. KCIC)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini pembangunan KCJB akan ciptakan titik baru perekonomian masyarakat di sepanjang jalur yang dilalui. Hal ini terjadi karena mobilitas orang dan barang di sepanjang jalur yang diperkirakan akan meningkat. “Di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian di Kabupaten Bandung juga terjadi,” katanya saat meninjau pembangunana KCJB, Kamis (13/10).

Rencananya dalam rangkaian KTT G20 bulan depan, Presiden Jokowi akan meninjau kereta cepat Jakarta-Bandung dan melakukan uji dinamis sepanjang 15 km bersama Presiden Cina Xi Jinping. Bila tak ada kendala, KCJB akan rampung dan bisa beroperasi pada pertengahan Juni 2023.

Sementara itu, VP Public Relations KAI, Joni Martinus, mengatakan rangkaian KCJB akan terdiri dari 8 kereta berkapasitas 601 orang dengan layanan kelas VIP 18 orang, First Class 28 orang, dan Second Class 555 orang. Tarif yang akan dikenakan berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp350 ribu.

KCJB didesain berkecepatan 350 km/jam dalam menempuh jarak 142 km guna menyingkat waktu tempuh kedua kota itu dari sedikitnya tiga jam menjadi sekitar 40 menit.

Related Topics

KAIKCJB

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan