Disetujui DPR, Garuda Indonesia Bakal Terima PMN Rp7,5 Triliun

PMN baru akan diberikan setelah keputusan kasasi.

Disetujui DPR, Garuda Indonesia Bakal Terima PMN Rp7,5 Triliun
Shutterstock_eXpose
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, menyetujui penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun untuk PT Garuda Indonesia Tbk. Namun, PMN ini baru akan diberikan setelah ada keputusan kasasi.

Ketua Komisi XI DPR RI, Kahar Muzakir mengatakan, DPR juga mendukung restrukturisasi dan privatisasi Garuda Indonesia, kepemilikan saham pemerintah secara mayoritas, dan mempertahankan saham Merah Putih sebagai penentu kebijakan.

“Restrukturisasi, PMN, dan privatisasi PT Garuda Indonesia Tbk diarahkan untuk mendukung perbaikan kinerja keuangan dan operasional, serta memperkuat mitigasi risiko,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat, Senin (26/9).

Menurut Kahar, PMN untuk Garuda Indonesia akan dialokasikan untuk perawatan, restorasi, pemenuhan maintanance reserve, dan modal kerja yang disertai penyelesaian inisiatif strategis perusahaan. Adapun pelaksanaan berbagai inisiatif ini akan diawasi melalui Key Performance Indicator (KPI).

Untung perusahaan

Rionald Silaban (Kanan) dan Irfan Setiaputra (Kiri). (Tangkapan layar Youtube Komisi XI DPR RI)

Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra, mengatakan perusahaan mencetak laba hingga Rp3,8 miliar pada semester I/2022. Hal ini dinilai sebagai hasil dari perjanjian perdamaian dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). “Utang turun dari Rp10 miliar ke Rp5 miliar menjadi salah satu penyebabnya, demikian juga kinerja ekuitas akan membaik,” ujarnya.

Pencapaian ini, kata Irfan, merupakan hasil dari berbagai upaya Garuda Indonesia menerapkan berbagai strategi dan inisiatif dalam optimalisasi kinerja perusahaan. “Selain kami potong masa lalu kami, utang yang tidak kami bayar, kami juga menegosiasikan biaya ke depan untuk memastikan perusahaan punya kemampuan menghasilkan keuntungan,” ucapnya.

Strategi dan inisiatif yang dilakukan

Layanan kargo Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Rionald Silaban, menyampaikan bahwa restrukturisasi perusahaan sudah menerapkan berbagai strategi inisiatif. “Mereka sudah melakukan negosiasi dimana tarif sewa pesawat untuk wide body rata-rata turun sebesar 43 persen dan narrow body rata-rata turun sebesar 34 persen,” katanya.

Garuda Indonesia, bakal mengurangi jumlah pesawat dari 196 menjadi 119 pada tahun ini sejalan dengan kesepakatan negosiasi para penyedia pesawat untuk meningkatkan power by hour, sehingga pembayaran biaya pesawat bisa disesuaikan dengan durasi pemakaian pesawat.

Begitu juga dengan rute, ujar Rionald, akan dikurangi dari 102 menjadi 76 rute pada 2022. Rute yang dioperasikan juga hanya yang dinilai menguntungkan. Hal ini dilakukan dengan menyinergikan rute dengan Citilink. Pendapatan dari segmen lain juga dioptimalkan, seperti kargo, yang potensinya diperkirakan mencapai US$514 juta pada 2025.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar