Rampungkan 7.075 Rusun, MenPUPR: Sektor Hunian Bantu Gerakkan Ekonomi

Sektor perumahan mampu ciptakan efek berganda

Rampungkan 7.075 Rusun, MenPUPR: Sektor Hunian Bantu Gerakkan Ekonomi
Rusun ASN Balai Besar Wilayah Sungai Serayu, Opak, Sleman, DIY (Dok. Kementerian PUPR)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memenuhi pasokan hunian layak bagi masyarakat, salah satunya lewat pembangunan rumah susun (rusun). Hal ini merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah yang diharapkan dapat menggerakkan perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan sektor perumahan dapat menjadi leading sector yang menciptakan efek berlapis. Sekto ini mampu menggerakkan lebih dari 140 industri terkait serta menyerap banyak tenaga kerja.

Terkait hal ini, Kementerian PUPR menurutnya, tidak hanya membangun rusun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mahasiswa, atau para santri pondok pesantren, melainkan juga untuk TNI/Polri serta Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujar Basuki di laman resmi Kementerian PUPR (5/1).

Realisasi Pembangunan Rusun di 2021

Pada Tahun Anggaran (TA) 2021, Kementerian PUPR telah menyelesaikan 196 tower rusun yang terdiri dari 7.075 unit. Pembangunan rusun ini terdiri dari pembangunan Multi Years Contract (MYC) 2020-2021 sebanyak 109 tower dengan 4.575 unit dan pembangunan Single Year Contract (SYC) 2021 sebanyak 87 tower dengan 2.500 unit rusun.

Pembangunan rusun MYC 2020-2021 sebanyak 109 tower ini terdiri dari 29 tower rusun untuk Peserta Didik Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama (LPKB), 33 tower untuk Peserta Didik Perguruan Tinggi, 11 tower untuk MBR, 2 tower untuk pekerja, 27 tower untuk ASN dan 7 tower untuk TNI/Polri.

Sementara, pembangunan rusun SYC TA 2021, terdiri atas 87 tower rusun dengan peruntukan 55 tower untuk Peserta Didik LPKB, 19 tower untuk Peserta Didik Perguruan Tinggi, 6 tower untuk MBR, 4 tower untuk TNI, dan 3 tower untuk ASN.

Segera dihuni

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, menegaskan bahwa pembangunan rusun yang sudah selesai harus ditindaklanjuti dengan proses huni. “Rusun tidak hanya dibangun, tapi harus memberikan manfaat dan dihuni oleh masyarakat,” kata Iwan seperti dikutip Antara (5/1).

Oleh sebab itu, dia berharap proses penghunian rusun yang sudah selesai dibangun di sejumlah daerah di Indonesia bisa dipercepat. Hal ini pun memerlukan tim yang solid untuk bekerja bersama di lapangan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan