IDN Pictures Siap Tayangkan Film ‘Balada Si Roy’ Awal Tahun Depan

Balada Si Roy masih relevan dengan Milenial dan Gen-Z.

IDN Pictures Siap Tayangkan Film ‘Balada Si Roy’ Awal Tahun Depan
Acara peluncuran Poster, Trailer, dan Soundtrack ‘Balada Si Roy’ di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (15/12). (Fortuneidn/Bayu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – IDN Pictures kembali hadir dengan sebuah karya film layar lebar yang diangkat dari novel era akhir 80-an, yakni ‘Balada Si Roy’. Film yang diadaptasi dari novel karya penulis Gol A Gong yang legendaris ini akan menjadi film keempat yang diluncurkan IDN Pictures.

Head of IDN Pictures sekaligus Produser, Susanti Dewi, mengatakan ‘Balada Si Roy’ sebenarnya adalah produksi pertama IDN Pictures, namun berbagai pembatasan saat pandemi Covid-19 membuat produksinya semakin butuh waktu panjang.

“Rasanya 70 persen (syuting) itu eksterior dan mempunyai setting tahun 80-an,” katanya saat peluncuran Poster, Trailer, dan Soundtrack ‘Balada Si Roy’ di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (15/12).

Selain itu, proses syuting dengan kru mencapai sekitar 275 orang ini juga melibatkan karakter utama seekor anjing piaraan. “Itu another level of challenge,” ujarnya. “Fisik kita manusia lebih kuat daripada mereka (anjing), karena seingatku setiap tiga jam harus masuk ruangan ber-AC.”

Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris industri film layar lebar, seperti Bio One, Febby Rastanty, Sitha Marino, Zulfa Maharani, Lulu Tobing, Tanta Ginting, dan sederet nama besar lain, baik senior maupun para pemain muda. Pemeran utama yang memainkan karakter Roy sendiri adalah Abidzar Al Ghifari, yang merupakan anak kedua dari Almarhum Ustad Jefri Al Buchori dan Umi Pipik Dian Irawati.

Santi berharap film ini bisa diterima oleh masyarakat luas, karena mengandung berbagai pesan positif bagi generasi muda. Jalan cerita serta berbagai keseruan lain pun dipastikan akan menjadi daya tarik film ini yang mampu menggugah rasa penasaran para penikmat film di Indonesia.

"Film ‘Balada SI Roy’ akan tayang di bisokop mulai tanggal 19 Januari 2023," katanya. 

Target pasar

IDN Pictures dan para pemeran film 'Balada Si Roy'. (Fortuneidn/Bayu)

Santi menyampaikan bahwa film ‘Balada Si Roy’ ditargetkan untuk generasi gen-Z yang saat ini sejalan dengan karakter Roy yang penuh energi dan sedang berada dalam pencarian jati diri dalam kebebasan. Film ini juga menargetkan kalangan milenial yang mungkin pernah jadi pembaca novelnya. “IDN Pictures melakukan all out, tapping in, di kedua target pasar tersebut,” katanya.

Menurutnya, produksi film ‘Balada Si Roy’ memberikan pengalaman mengesankan bagi seluruh kru dan pemeran. “IDN Pictures pun merasa terhormat dan bangga menjadi production house yang pertama kali memvisualkan novel ini,” katanya.

Karakter inspiratif

Poster Resmi film Balada Si Roy. (Fortuneidn/Bayu)

Sutradara ‘Balada Si Roy’ yang juga Head of IDN Pictures, Fajar Nugros, mengatakan bahwa sosok Roy memiliki karakter yang menarik dan menemani masa-masa dirinya bertumbuh.

“Hal ini memotivasi saya untuk mengangkat novel ini ke dalam film dan mengenalkan keseruan plot serta intrik di dalamnya kepada masyarakat luas,” ujarnya.

Menurutnya, latar belakang persahabatan dan cinta dalam setting sekolah SMA membuat cerita ini relevan dengan kehidupan generasi muda masa kini. Anak muda ini begitu berani mengejar apa yang dia mau, apa yang dia cita-citakan.

"Kisahnya memang di era saya muda, tapi kemudaan itu di setiap generasi bisa sama. Keberaniannya di masa itu bisa ‘nyetrum’ dengan sama dan menginsipirasi para remaja di zaman sekarang,” katanya.

Tantangan menarik

Sutradara ‘Balada Si Roy’ yang juga Head of IDN Pictures, Fajar Nugros. (Fortuneidn/Bayu)

Salah satu hal menarik yang menjadi tantangan dari film ini adalah setting Kota Serang di tahun 80-an yang tentu cukup sulit untuk diwujudkan, mengingat perkembangan pesat yang dialami Kota Serang di masa kini.

“Kami menemukan Kota Teluk Betung di Lampung untuk kita ‘sulap’ menjadi Kota Serang, dan karena pandemi, Teluk Betung yang jadi pusat bisnis Lampung itu tutup, menjadi sepi, sehingga syuting bisa dilakukan di sana,” katanya.

Tantangan berikutnya, kata Nugros, adalah aturan pemerintah Teluk Betung yang mengharuskan bangunan-bangunan komersil di sana harus memiliki mahkota Siger yang jadi ciri khas Lampung.

Padahal, setting latar kota harus menggambarkan Kota Serang, yang berbeda pulau. “Inilah yang membuat semua shot yang mengarah ke kota itu harus menggunakan teknologi CGI (Computer Graphic Images) untuk menghilangkan kesan Lampungnya,” ujarnya.  

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Melonjak 109%, Bank Raya Kantongi Laba Rp9,16 Miliar
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi