Kapal Pertamina Dicegat Aktivis Greenpeace, Apa Penyebabnya?

Kapal diduga membawa minyak mentah asal Rusia.

Kapal Pertamina Dicegat Aktivis Greenpeace, Apa Penyebabnya?
PERTAMINA PRIME, Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel/ Dok. Pertamina
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kapal Pertamina Prime, milik PT Pertamina International Shipping (PIS) diadang sejumlah aktivis organisasi lingkungan global, Greenpeace di lepas pantai Denmark. Kedua kapal tersebut diketahui membawa 100 ribu ton minyak asal Rusia. 

"Pada pukul 11.00 (09.00 WIB) para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata Juru Bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager dikutip dari France24, Senin (4/4).

Para aktivis melakukan blokade sebagai bentuk protes atas serangan Rusia ke Ukraina dan menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia.

Dalam beberapa waktu belakangan, Greenpeace Denmark telah melakukan beberapa tindakan terhadap kapal-kapal Rusia yang melakukan transfer minyak. Ini adalah yang upaya pertama yang  berhasil. “Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat,” kata Oehlenschlager.

Upaya pengadangan kapal oleh aktivis Greenpeace

Greenpeace. (dok. Greenpeace)

Dalam blokade tersebut, sebelas aktivis menaiki kayak di perairan es Frederikshavn, Denmark. Mereka membawa spanduk yang menyerukan pemerintah 'berhenti mengobarkan perang’ dan menorehkan coretan ‘perang bahan bakar minyak’ di lambung kapal Pertamina Prime.

Kepala Greenpeace Denmark, Sune Scheller, menambahkan layanan pelacakan yang diluncurkan Greenpeace Inggris mengidentifikasi setidaknya ada 299 supertanker yang membawa minyak dan gas dari Rusia sejak awal invasi ke Ukraina pada 24 Februari, dan 132 di antaranya menuju ke Eropa.

"Meskipun beberapa negara menyatakan larangan kedatangan kapal Rusia, batu bara, minyak, dan gas fosil Rusia masih tiba melalui kapal yang terdaftar ke negara lain," kata Scheller.

Kapal Pertamina jadi sasaran blokade

The Greenpeace ship Rainbow Warrior. (wikimedia.commons)

Mengutip laman Reuters, Pertamina Prime menjadi sasaran blokade Greenpeace karena akan melakukan transfer minyak dari kapal tanker lainnya, Seaoath. Seaoath merupakan tanker yang telah tiba dari Rusia membawa 100 ribu ton minyak mentah Ural dan berusaha untuk mentransfer minyak ke kapal tanker Pertamina Prime yang lebih besar.

Sementara, Pertamina Prime mengumpulkan minyak mentah dari beberapa kapal tanker, akan berlayar dari Denmark ke Cina setelah transfer minyak selesai. Oleh karena itu, Pertamina Prime berlayar langsung dari Denmark ke Cina, bukan dari Rusia, dan mengumpulkan minyak dari beberapa tanker.

Rencana beli minyak Rusia

Ilustrasi Konflik rusia-ukraina. Shutterstock/Tomasz Makowski

Direktur Utama, PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, sempat menyyinggung rencana pembelian minyak mentah dari Rusia dan akan diolah di Kilang Balongan. Dari kegiatannya itu, perusahaan berpeluang mendapat minyak minyak mentah dengan harga lebih rendah di tangah beragam sanksi yang dijatuhkan negara barat terhadap Negeri Beruang Merah akibat serangannya ke Ukraina.

Namun, Nicke menegaskan kerja sama tersebut bersifat business to business (b-to-b). Pertamina perlu memastikan bahwa perusahaan minyak Rusia yang akan bekerja sama tidak sedang dalam status trekena sanksi perdagangan.

“Untuk masalah isu politis tidak ada masalah, sepanjang perusahaan yang nanti deal tidak kena sanksi (dagang). Untuk pembayaran mungkjin nanti melalui India,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia