KemenkopUKM Siapkan UMKM Jadi Bantalan Ekonomi Saat Resesi Global

Makanya, UMKM harus tangguh dan berdaya saing tinggi.

KemenkopUKM Siapkan UMKM Jadi Bantalan Ekonomi Saat Resesi Global
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. (dok. KemenkopUKM)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM), bersiap memajukan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), karena akan menjadi bantalan perekonomian dlaam negeri mengantisipasi resesi global terjadi di tahun 2023.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan bahwa salah satu strategi pemerintah tetap menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 adalah dengan membelanjakan produk UMKM dalam negeri, baik untuk konsumsi, pengadaan barang dan jasa, maupun keperluan rantai pasok industri.

Belanja produk UMKM produk lokal, produk UMKM terus digerakkan. "40 persen APBN kita harus dibelikan produk koperasi dan UMKM. Nah, itu yang akan menolong kita di tengah resesi dunia, kita bisa tetap tumbuh,” ujar Teten dalam keterangan, Kamis (25/11).

Ekonomi Indonesia tumbuh

Pengunjung memilih sepatu pada pameran UMKM Milenial di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (26/3/2022)/ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww

Teten menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen pada kuartal II/2022 dan meningkat jadi 5,7 persen pada kuartal III/2022, karena ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang mencapai 54 persen.

Oleh sebab itu, pemerintah mengajak masyarakat untuk mengalihkan konsumsinya pada produk-produk lokal daripada produk impor. Untuk menjaga daya beli masyarakat pada produk UMKM, pemerintah telah menyiapkan sejumlah bantuan sosial pada 2023.

Kerja sama sektor swasta dan BUMN

Perajin memproduksi kerajinan dari rotan di Sentra Rotan, Jakarta, Kamis (14/10/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

Menurutnya, pemerintah juga telah bekerja sama dengan sektor swasta–baik besar maupun kecil–dan Badan Usaha Milik negara (BUMN) untuk terus membeli produk UMKM, bahkan memasukkannya dalam rantai pasok industri. “Dengan cara seperti itu, tahun depan kita masih optimis untuk bisa terus tumbuh,” ungkapnya.

Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), setiap Rp400 triliun yang dibelanjakan pemerintah pada produk UMKM, bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi mencapai 1,85 persen dan menyerap lapangan pekerjaan hingga 2 juta.

Digitalisasi

Ilustrasi UMKM dengan produk sepatu lokal. (Dok. Kemenkeu)

Sebelumnya, Menteri Teten juga menyampaikan bahwa dalam perannya menghadapi resesi global 2023, UMKM perlu berevolusi untuk menciptakan produk-produk berbasis sains dan inovasi teknologi agar mampu bersaing di era digital.

“Banyak ide-ide yang keren dengan model bisnis yang bagus, inovatif, dan kekinian, dan saya melihat di era digital model bisnis seperti ini yang nantinya akan tumbuh,” ujarnya seperti dikutip dari laman KemenkopUKM (22/11).

Indonesia dinilai memiliki pasar digital terbesar keempat dunia dengan total 270 juta penduduk, sekaligus menjadi kekuatan ekonomi terbesar setelah Amerika, Cina, dan India. Hal ini menurutnya perludijadikan peluang oleh pelaku UMKM dengan memaksimalkan usahanya dengan terus menyelaraskan bisnisnya dengan perkembangan teknologi.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan