Kemenkominfo Catat Baru 41,75% Lembaga yang Sediakan Siaran Digital

Penyediaan STB merupakan kunci transformasi siaran digital.

Kemenkominfo Catat Baru 41,75% Lembaga yang Sediakan Siaran Digital
Menkominfo, Johnny G. Plate. (dok. Kemkominfo)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mencatat sebanyak 291 lembaga penyiaran atau 41,75 persen dari total lembaga penyiaran sudah menyiarkan program secara digital. Jumlah ini sejalan dengan ketersediaan infrastruktur multipleksing di 90 wilayah dari 112 wilayah yang menjadi target jangkauan layanan penyiaran digital atau Analog Switch Off (ASO).

“Untuk daerah-daerah pada tahap ASO pertama, persentase kesiapan infrastuktur multipleksing sudah 100 persen. Jadi dari sisi infrastruktur untuk ASO tahap pertama sudah siap, yaitu jumlah minimal slot multipleksing yang dibutuhkan untuk menampung peralihan setiap siaran televisi analog telah tersedia,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dikutip dari siaran pers, Rabu (19/1).

Untuk daerah pada tahap ASO kedua dan ketiga, seluruh pembangunan infrastruktur ditargetkan akan selesai paling lambat dua bulan menjelang pelaksanaan tahapan ASO. Untuk itu, dia berharap ada kerjasama yang kuat antara Kementerian Kominfo, LPP, LPS dan lembaga-lembaga penyiaran lokal guna membantu kelancaran penyelenggaraan siaran digital.  

Anggaran Penyediaan STB

Menkominfo menyampaikan bahwa total Set Top Box (STB) yang dibutuhkan untuk  341 Kabupaten dan Kota mencapai 6.737.971 STB. Sebaran ini dibagi dalam tahapan ASO, mulai pertama hingga ketiga. Adapunpenambahan penyediaan 3 juta STB sudah diusulkan sejak Mei 2021.

“Kekurangan anggaran untuk pemenuhan STB pun telah disampaikan termasuk di dalam rapat bersama kita (Raker dengan Komisi I DPR) tanggal 7 Juni 2021 dan 30 Agustus 2021, yang mana kami harapkan agar kebutuhan ASO ini bisa sebagian di wilayah APBN,” katanya.

Johnny menyampaikan bahwa kekurangan anggaran akan mempengaruhi implementasi ASO. Sementara itu, Kominfo akan terus memastikan ketersediaan STB dan berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk penyelenggara multipleksing (MUX).

Distribusi STB dan Impementasi ASO

Menurut Menkominfo, penyediaan STB merupakan kunci implementasi digitalisasi penyiaran. Dengan kelengkapan perangkat STB, sinyal digital dapat dikonversi menjadi gambar dan suara untuk ditampilkan di TB jenis analog yang umum dimiliki oleh masyarakat Indonesia.

Sejauh ini, hanya kebutuhan STB untuk tahap pertama ASO yang sudah terpenuhi. Sedangkan tahap kedua dan ketiga masih belum bisa terpenuhi semua.

Merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial, Menteri Johnny menyatakan terdapat jumlah maksimal penerima bantuan STB sebanyak 6.737.971 Rumah Tangga Miskin.

Lima kelompok LPS penyelenggara MUX

Sebelumnya, Kemkominfo sudah menetapkan lima kelompok Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) sebagai penyelenggara MUX untuk implementasi ASO. Kelimanya, yakni Media Group, Surya Citra Media (SCM), Trans, Media Nusantara Citra (MNC), dan Rajawali Televisi (RTV).

Johnny G. Plate mengatakan, “Lembaga penyiaran yang dimaksud masih harus melalui tahap uji laik operasi yang mencakup coverage dan kualitas untuk mendapatkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP).”

Menurutnya, LPS yang tidak menjadi penyelenggara multipleksing masih dapat bersiaran dengan melakukan kerja sama dalam bentuk sewa slot multipleksing. “Seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran (Postelsiar),” kata Johnny. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar