Mengenal Nilai Perusahaan dan Seluk Beluknya

Nilai perusahaan penting sebagai acuan para investor.

Mengenal Nilai Perusahaan dan Seluk Beluknya
ilustrasi gedung perusahaan (unsplash.com/Alex Shutin)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Setiap pemilik bisnis perlu memiliki nilai perusahaan. Hal ini bisa menjadi sebuah acuan yang menentukan arah dan kekuatan modal operasional perusahaan di masa depan.

Sujoko dan Soebiantoro dalam jurnal Ikraith-Humaniora, mendefinisikan nilai perusahaan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya. Nilai ini akan jadi ukuran keberhasilan perusahaan tersebut dalam memenuhi harapan para pemegang sahamnya.

Selain itu, ekrut mendefinisikan nilai perusahaan sebagai kondisi tertentu yang dicapai oleh perusahaan yang mencerminkan kepercayaan masyarakat atau konsumen terhadap kinerja dan produk perusahaan sepanjang beroperasi.

Dengan demikian, nilai perusahaan bisa menjadi acuan para investor dan pelanggan untuk melihat kualitas kinerja sebuah perusahaan. Hal ini juga bisa mempengaruhi harga saham; kemakmuran pemegang saham; jadi tolok ukur atas prestasi kerja para manajer; mendorong peningkatan kinerja perusahaan; mempertegas okupasi pasar terhadap produk perusahaan; dan membantu proyeksi keuntungan masa depan.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai nilai perusahaan dan seluk beluknya, mari kita simak ulasan berikut ini.

Hal yang bisa dianalisis

ilustrasi rapat umum pemegang saham (pexels.com/Christina Morillo )

Dalam perjalanan sebuah perusahaan, nilai perusahaan bisa dianalisis dengan melihat sejumlah hal, sebagai berikut:

  1. Ukuran perusahaan
    Acuan ini paling umum digunakan dalam analisis. Makin besar bisnis suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula penilaiannya. Kekuatan pasar dari bisnis yang besar ini dapat memengaruhi persaingan dan perkembangan produk untuk lebih mudah diakses konsumen, yang nantinya juga berpengaruh pada penentuan nilai perusahaan secara umum.
  2. Profitabilitas
    Faktor ini merupakan satu yang terpenting, karena dapat menentukan margin keuntungan bisnis sebuah perusahaan ke depannya. Jika perusahaan memiliki profitabilitas tinggi, maka dipastikan pasar dan investor akan tertarik untuk mendukung produk bisnis perusahaan tersebut. Analisis terkait hal ini bisa dilakukan pada data penjualan dan pendapatan perusahaan atas produknya di pasaran.
  3. Growth rate and market traction
    Nilai perusahaan ditentukan dengan tingkat daya tarik pasar dan persaingan dengan kompetitor. Investor juga akan melihat bagaimana pertumbuhan produk dari suatu perusahaan untuk menangkap persentase pasar secara keseluruhan.
  4. Keunggulan kompetitif
    Aspek keunggulan kompetitif yang dimaksud adalah keunggulan berkelanjutan yang membuat pelanggan dapat membedakan produk sebuah perusahaan dengan produk dari perusahaan lain. Keunggulan ini perlu dipertahankan dalam jangka waktu lama dan berkelanjutan, karena bisa membantu meningkatkan harga tinggi pada citra perusahaan berkenaan dengan penawaran di pasar modal.
  5. Potensi pertumbuhan
    Perkiraan keuntungan yang didapatkan sebuah perusahaan biasanya berbanding lurus dengan potensi pertumbuhan yang bisa diraih. Hal ini jelas membuat nilai perusahaan pun menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, yang jadi tolok ukur para investor dalam menanamkan modalnya adalah pertumbuhan pasar suatu produk yang ditentukan oleh pertumbuhan produk tersebut.

Aspek penilaian

ilustrasi kantor BUMS (unsplash.com/Alex Kotliarskyi)

Saat melakukan analisis nilai perusahaan, ada beberapa aspek yang menjadi dasar penilaian:

  1. Nilai pasar
    Harga dalam proses transaksi atau nilai tawar perusahaan di pasar saham.
  2. Nilai nominal
    Nilai modal yang ada dalam rencana anggaran keuangan perusahaan dan surat saham kolektif dari perusahaan tersebut.
  3. Nilai intrinsik
    Nilai riil perusahaan yang mencakup aset sampai entitas bisnis lain, dengan proyeksi penunjang pendapatan perusahaan.
  4. Book value
    Nilai berdasarkan pada catatan keuangan, biasanya diambil dari hitungan selisih total aset, total utang, dan total jumlah saham yang beredar di pasar modal.
  5. Nilai likuiditas
    Meliputi nilai jual semua aset perusahaan setelah dikurangi utang dan pokok kewajiban finansial perusahaan. Nilai ini bisa jadi patokan bila perusahaan akan dijual.

Indikator penilaian

ilustrasi biaya overhead (unsplash.com/Sasun Bughdaryan)

Berikut ini adalah beberapa hal yang jadi indikator penilaian nilai sebuah perusahaan:

  1. Catatan keuangan
    Mencakup pendapatan, biaya, sampai utang. Biasanya investor juga akan melihat arus kas dan proyeksi keuntungan di masa depan melalui catatan keuangan.
  2. Pengalaman pengelolaan
    Hal ini berkenaan dengan sumber daya manusia (SDM), terutama di manajemen. Setiap manajer dengan catatan sukses atau pengalaman positif akan memengaruhi nilai perusahaan dan jadi catatan penting bagi para investor.
  3. Kondisi pasar
    Sektor ini meliputi tingkat suku bunga hingga gaji karyawan yang diperhitungkan secara umum. Kondisi ini juga bisa menjadi indikator penilaian, karena kondisi pasar yang stagnan untuk pergerakan suatu produk akan berdampak pada penurunan nilai perusahaan, begitu pun sebaliknya.
  4. Aset perusahaan
    Aset terdiri dari aset berwujud dan tak berwujud. Aset berwujud umumnya meliputi tempat usaha, peralatan, kendaraan, dan berbagai aset fisik yang menunjang operasional perusahaan. Sedangkan, aset tak berwujud meliputi reputasi, merek dagang, dan relasi bisnis dengan pelanggan.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Ekspor Nonmigas April 2024: Logam Mulia Turun, Nikel Naik
Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Pasturi yang LDR Antar Negara
Dibayangi Risiko Geopolitik,Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,06% di 2024
Gandeng Spotify, Boss Creator & Podkemas Asia Hadirkan PODFEST 2024
Riset East Ventures: Kesenjangan Digital RI Turun Meski Spread Naik
Impor Barang Konsumsi Januari-April 2024 Melesat 12,55%, Ini Pemicunya