Perkuat Bisnis di 2024, Pertamina Shipping Jalankan 2 Strategi Bisnis

Berkenaan dengan core bisnis dan rencana ekspansi.

Perkuat Bisnis di 2024, Pertamina Shipping Jalankan 2 Strategi Bisnis
Pertamina International Shipping (PIS) menambah 11 armada sejak 2019 (Dok. PIS)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina International Shipping (PIS) menggunakan dual growth strategy, untuk memperkuat bisnisnya di sepanjang tahun 2024.

CEO PIS, Yoki Firnandi, mengatakan bahwa kedua langkah strategis yang disiapkan, antara lain melakukan ekspansi bisnis dengan menambah investasi untuk memperbanyak armada kapal angkut yang dimiliki.

“Awal tahun kami bangun 15 kapal di Korea. Ke depan, akan ada beberapa jenis kapal lain yang akan mulai kami bangun di beberapa galangan di luar negeri. Karena ukurannya besar, (fasilitas membangunnya) nggak ada di dalam negeri,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Selasa (26/3).

Yoki mengatakan, ekspansi tersebut juga akan dilakukan dengan mengevaluasi beberapa potensi bisnis angkutan karbon dioksida (CO2); pembukaan terminal baru Jakarta Integrated Green Terminal di Kali Baru, Jakarta; serta penjajakan kemungkinan pembukaan kantor lain di luar negeri.

“Kami melihat banyak nilai-nilai positif yang kita peroleh dengan pembukaan kantor kita di Dubai kemarin, yang (sekarang) sedang kami usulkan menjadi anak usaha. Berdasarkan itu, kami ingin bisa meraih pasar di kawasan lain dengan lebih baik,” kata Yoki.

Yoki mengungkapkan sektor transportasi laut di Indonesia memerlukan revitalisasi aset dan peremajaan kapal supaya sektor transportasi di Indonesia lebih efektif, reliabel, dan aman. “Ini tentang bagaimana memperkuat core activity kita di sektor angkutan energi di Indonesia,” ujarnya.

Kinerja moncer

CEO PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi. (dok. PIS)

Sebelumnya, PIS mencatat kenaikan laba bersih tahun 2023 mencapai 60,9 persen menjadi US$330 juta atau Rp5,24 triliun dibandingkan 2022 senilai US$205 juta atau sekitar Rp3,25 triliun (kurs Rp15.870,26 per dolar AS).

“Pendapatan naik hingga US$440 juta (Rp6,98 triliun), ini sangat luar biasa dan apresiasi untuk kinerja di tahun 2023,” katanya dalam keterangan di awal Maret 2024.

Kenaikan kinerja keuangan itu, menurut Yoki merupakan hasil program transformasi perusahaan yang dijalankan lewat program ‘Vesselleration’, yang merumuskan beberapa hal fundamental untuk akselerasi bisnis perusahaan dan anak perusahaan.

“Kami lakukan transformasi, digitalisasi, reorganisasi agar bisnis bisa terakselerasi. Hasilnya PIS bisa menambah armada, melakukan terobosan bisnis, ekspansi global dan menambah revenue dari third party yang terus bertumbuh,” ujar Yoki.

Berdasarkan laporan keuangan, pertumbuhan pendapatan PIS dari third party pada tahun lalu juga naik signifikan, menjadi US$648 juta (Rp10,29 triliun). Sehingga, kontribusinya bertumbuh dari 14 persen di 2022 menjadi 19 persen di 2023, dari total pendapatan.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Buka Rekening Bank Mandiri Online, Praktis dan Cepat!
4 Cara Download Video CapCut Tanpa Watermark Terbaru 2024
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Apa itu Monkey Business? Ini Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya
Daftar Orang Terkaya di Dunia Terbaru 2024, Siapa Saja?
Memasuki 39 Tahun, MSIG Life Kenalkan Budaya Kerja Baru