PLN Kerja Sama dengan IBC Kembangkan Sistem Penyimpanan Energi Baterai

Upaya ini akan mendukung transisi menuju pemanfaatan EBT.

PLN Kerja Sama dengan IBC Kembangkan Sistem Penyimpanan Energi Baterai
Ilustrasi ekosistem EBT. (Pixabay/Akitada31)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT PLN (Persero) akan mulai membangun Sistem Penyimpanan Energi Baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 5 Megawatt (MW) pada 2022. Perusahaan bekerja sama dengan Indonesia Battery Coorporation (IBC).

Program ini emrupakan tindak lanjut dari rencana kerja IBC, untuk memulai ekosistem penyimpanan baterai di Indonesia sebagai upaya percepatan transisi energi hijau dan pencapaian net zero emission (NZE) pada 2060.

Direktur Perencanaan Korporat PLN, Evy Haryadi, menyampaikan bahwa PLN menyadari jika pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sangat membutuhkan BESS yang baik.

"Pengembangan pembangkit EBT saat ini banyak didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang bersifat intermiten, sehingga membutuhkan baterai agar dapat memberikan suplai listrik yang konsisten," ujar Evy melalui keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (17/3).

Dukung peralihan dari PLTD ke pembangkit listrik EBT

PLTB Sidrap. (dok ESDM)

Kerja sama PLN dan IBC, kata Evy, juga akan mendukung upaya PLN untuk mulai beralih dari penggunaan tenaga diesel menuju EBT. Menurutnya, pada tahun ini ada sekitar 250 MW Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang akan dikonversi ke PLTS.

Teknologi BESS ini nantinya akan diterapkan di seluruh pembangkit listrik milik PLN Group.

"Sejalan dengan rencana tersebut, BESS berperan penting agar pasokan listrik ke masyarakat tetap bisa nyala selama 24 jam," ucap Evy.

Untuk itu, kerja sama dengan IBC juga melibatkan anak usaha PLN yang lain, seperti PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali, serta unit bisnis Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis).

"Implementasi kerja sama yang akan dilakukan antara PLN, IP, PJB, dan IBC pada 2022 adalah dengan membentuk Kerja Sama Operasi (KSO),” katanya.

Baterai yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau

Panel surya di PLTS Hotel Santika Premiere, Palembang. (ANTARAFOTO/Nova Wahyudi)

Sementara itu, Direktur Keuangan IBC, Bernardi Djumiril, mengatakan bahwa kerja sama membangun BESS dengan PLN diharapkan dapat menghasilkan baterai yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.

“Pengembangan dan risetnya harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga pengembangan BESS dapat terakselerasi dengan baik dan tepat guna," tuturnya.

IBC melihat kerangka kerja pengembangan teknologi saat ini sudah terbentuk dengan PLN Group. Kerja sama ini dinilai akan sangat mendukung visi IBC untuk menciptakan industri baterai yang terintegrasi dari hulu ke hilir dapat terealisasi lebih cepat.

Kerja sama pengembangan energi hijau

Ilustrasi pengisian kendaraan bertenaga listrik. (Pixabay/GoranH)

Dalam mengakselerasi pembangunan ekosistem energi hijau di Indonesia, PLN juga menggandeng Korea Electric Power Corporation (KEPCO) dan True Digital Leader (TDL) untuk kerja sama penelitian dan implementasi BESS, Tabung Listrik (Talis), dan Peak Shaving pada bidang EBT.

Ketiganya akan melakukan Proof of Concept (PoC) dan penelitian bisnis BESS sebagai renewable energy integration and peak shaving pada jaringan PLN.

PLN juga bekerja sama denga pihak swasta nasional, PT Energy Indonesia Berkarya (EIB) yang merupakan anak usaha Sinarmas Grup dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Kerja sama ini dilakukan dalam penyediaan EV Charging, baik berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), maupun Home Charging.

PLN dan EIB juga akan terlibat kolaborasi terkait penyediaan kendaraan listrik roda dua maupun roda empat, pengembangan wisata hijau yang strategis, smart region, green corridors dan digital signage.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M
Bea Cukai Kembali Jadi Samsak Kritik Warganet, Ini Respons Sri Mulyani
Ada Modus Bobol Akun Bank via WhatsApp, Begini Cara Mitigasinya
Melonjak 109%, Bank Raya Kantongi Laba Rp9,16 Miliar
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi