Produsen Tas Ini Siap Dukung EIGER Ekspansi Pasar Internasional

Kualitas produksi harus mendahului kapasitas.

Produsen Tas Ini Siap Dukung EIGER Ekspansi Pasar Internasional
Suasana pabrik Eksonindo. (Fortuneidn/Bayu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Bandung, FORTUNE – Perusahaan manufaktur PT Eksonindo Multi Produk Indonesia (EMPI) mendukung langkah ekspansi jenama perlengkapan luar ruang, EIGER ke pasar internasional.

Direktur Eksonindo Multi Produk Indonesia, Jany Suhertan mengatakan, bahwa pabrik tas yang dipimpinnya bisa menghasilkan total sekitar 3 juta produk per tahun. Perusahaan memiliki tiga pabrik, dua di Bandung, Jawa Barat dan satu Sragen, Jawa Tengah dengan total 36 lini produksi. Setiap line bisa produksi rata-rata maksimal 300 produk sehari, tergantung jenis.

"Jadi, kurang lebih total per bulannya produk yang dihasilkan sekitar 280.000 unit,” katanya kepada Fortune Indonesia, Jumat (17/2).

Adapun ketiga pabrik tersebut menampung sekitar 2.075 pekerja. Dengan jumlah ini, Jany pun optimis, pabrik ini bisa mendukung EIGER mendunia. Pada 2026, perusahaan menargetkan bisa meningkatkan produksinya mencapai 5 juta produk per tahun.

Dalam proses produksi tas, khususnya untuk jenama satu atap–EIGER, Bodypack, dan Exsport– perusahaan juga ikut dibantu oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Total yang bekerja sama dengan Eksonindo ada sekitar 17 UMKM yang bergerak secara perorangan.

“Bisa menghasilkan kurang lebih sekitar 40.000 ribuan per bulannya,” kata Jany. “Khusus EIGER (bersama Bodypack dan Exsport) bisa mencapai rerata 280-300 ribu produk per bulan," ujarnya. 

Pabrik tas ini merupakan cikal bakal jenama-jenama besar EIGER, Bodypack, atau Exsport. Kini, baik pabrik maupun kenama-jenama tadi berada di bawah naungan Blessed & Blessing Incorporation (B&B Inc.).

Kualitas mendahuli kapasitas

Direktur PT Eksonindo Multi Produk Indonesia (MPI), Jany Suhertan. (Fortuneidn/Eko)

Jany mengatakan, kepuasan pelanggan merupakan faktor kunci yang mendorong perusahaan garmen seperti Eksonindo–mampu berkembang pesat. Maka dari itu, kualitas produk merupakan hal utama dan harga mati yang harus dipenuhi perusahaan.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan filosofi industri masa lalu yang lebih mementingkan kepasitas dulu, sebelum kualitas.

“Kemudian, yang kedua baru ke kapasitas dan berikutnya soal on-time delivery. Yang terakhir, barulah harga,” ujarnya.

Pemanfaatan teknologi

Proses pembuatan tas EIGER. (Fortuneidn/Eko)

Guna meningkatkan kualitas produk, teknologi memegang peranan penting dalam menjamin kestabilan kualitas setiap produk yang dihasilkan.

Oleh karenanya, Jany pun tak ingin melewatkan kesempatan setiap kali terdapat pameran alat-alat produksi berteknologi tinggi di berbagai negara. Meski begitu, Eksonindo tetap memastikan bahwa dasar produk yang dihasilkan tetaplah hand-made.

Eksonindo memiliki mesin semi robotik, yang bisa beroperasi di bawah operator yang tidak memerlukan keahlian khusus. “Orang baru datang pun, diberi arahan sebentar, sudah langsung bisa menjalankan,” katanya.

Jany menyebutkan bahwa terdapat sekitar 300 mesin dari total keseluruhan 1.260 mesin yang beroperasi. “Ditambah lagi di tahap persiapan, kami menggunakan mesin cutting otomatis. Jadi sudah tidak lagi manual, mesin yang menjalankan semua. Jadi lebih produktif,” ujarnya.

Manusia takkan terganti

Para pekerja PT Eksonindo Multi Produk Indonesia. (Fortuneidn/Eko)

Meski perusahaan ukup besar berinvestasi di pengembangan teknologi produksi, hal ini tak serta merta akan menghapus peran pekerja manusia. Pada prinsipnya, posisi manusia mungkin memang digantikan, namun pengembangan tetap akan didahului oleh para pekerja manusia.

“Yang tadinya dua proses dikerjakan dua orang, sekarang dengan teknologi menjadi satu orang. Nah, yang satu lagi kami optimalkan untuk line baru lagi, pengembangan. Jadi, bukan berate teknologi makin maju, orang makin susut. Ingat, kami ini mengerjakan produk full hand-made. Yang dibantu mesin hanya sebagain kecil tahapan,” kata Jany.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar