Widodo Makmur Unggas Tebar Dividen Rp20 Miliar

Laba bersih perusahaan 2021 mencapai Rp 209,26 miliar.

Widodo Makmur Unggas  Tebar Dividen Rp20 Miliar
Dewan Direksi PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (FortuneIDN/Bayu Pratomo)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) akan membagi dividen senilai Rp20 miliar bagi pemergang saham. Jumlah ini setara dengan 10 persen laba bersih tahun 2021 yang mencapai Rp209,26 miliar.

Chief Financial & HCD Officer Widodo Makmur Unggas, Wahyu Andi Susilo, mengatakan dividen yang akan dibagikan senilai Rp1,62 per saham. “Selain itu, sisal aba bersih Rp5 miliar untuk dana pencadangan perseroan. Sisanya belum ditetapkan penggunaannya,” ucapnya dalam paparan publik perusahaan, Rabu (15/6).

Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak hingga 186,78 persen di tahun 2022, dibandingkan laba bersih tahun 2020 sebesar Rp72,97 miliar.

Pencapaian perusahaan di 2021

Dewan Direksi PT Widodo Makmur Unggas Tbk, saat menyampaikan paparan publik, Rabu (15/6). (FortuneIDN/Bayu Pratomo)

Sepanjang tahun lalu, perusahaan mencatat pendapatan Rp3,09 triliun pada 2021, naik signifikan hingga168,87 persen jika dibandingkan 2020 yang hanya Rp1,14 triliun.

Penjualan bersih ini sebagian besar berasal dari kontribusi segmen karkas–daging ayam utuh tanpa kepala dan ceker yang sudah bersih dari bulu dan jeroan–yang mencapai Rp2,95 triliun. Sedangkan, segmen ayam umur sehari (DOC) menyumbang Rp61,83 miliar, ayam broiler komersial Rp54,08 miliar, pakan Rp12,72 miliar, dan telur Rp5,60 miliar.

Seiring peningkatan ini, maka beban pokok penjualan pun naik menjadi Rp2,66 triliun dari periode sama tahun sebelumnya, yakni Rp988,59 miliar. Laba kotor juga bertambah 164,39 persen mencapai Rp424,85 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 160,68 miliar.

Alhasil, laba usaha naik 200,07 persen menjadi Rp321,17 miliar pada 2021, dari Rp107,02 miliar di tahun 2020.

Capex yang disiapkan

ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

Untuk mendukung ekspansi usaha tahun ini, perusahaan menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp800 hingga Rp1 triliun. Sumber pendanaan capex berasal dari sisa dana perolehan IPO serta pinjaman bank.

“Kami sudah secure untuk memperoleh fasilitas investasi dari salah satu perbankan BUMN dengan plafon Rp875 miliar,” ujarnya.

Dana capex yang sudah terserap hingga saat ini mencapai 25 persen. 

Secara keseluruhan, perusahaan menganggarkan Rp1,2 triliun untuk ekspansi pabrik pakan (feedmill), breeding parent stock ayam, peternakan ayam broiler, dan fasilitas rumah potong hewan unggas (RPHU).

Fasilitas RPHU akan mulai beroperasi secara bertahap pada kuartal IV/2022 dengan kapasitas total 12.000 ekor per jam. “Fasilitas feedmill ditargetkan selesai di kuartal IV/2022, breeding PS dan peternakan broiler ditargetkan selesai pada kuartal III/2022, dan RPHU selesai pada kuartal IV/2022,” ungkapnya.

Target induk perusahaan

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww.

Sementara itu, induk perusahaan WMUU, yakni PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMMP) membidik pendapatan Rp7,1 triliun dan laba komprehensif konsolidasi Rp498 miliar pada 2022.

"Target 2022 pendapatan Rp7,1 triliun dengan gross profit Rp1,2 triliun secara konsolidasi. Consolidated comprehensive income Rp 498 miliar, peningkatan dari tahun sebelumnya sekitar 60 persen,” kata Direktur Keuangan perusahaan, Eko Agmi Andriana dalam papaan publik.

Adapun target 2022 untuk pendapatan terbesar diharapkan berasal dari usaha peternakan unggas sebesar 42 persen, disusul peternakan sapi sebesar 30 persen. Namun demikian, target 2022 ini lebih rendah dari 2021 hingga 35 persen.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M