Pertumbuhan Sektor Properti 2022 Masih Tergantung Stimulus Pemerintah

Stimulus pemerintah masih jadi faktor penentu di properti.

Pertumbuhan Sektor Properti 2022 Masih Tergantung Stimulus Pemerintah
Ilustrasi kepemilikan rumah. (ShutterStock/anek.soowannaphoom)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pertumbuhan sektor properti masih menghadapi tantangan di tahun 2022. Namun demikian, untuk mencapai pertumbuhan sektor properti perlu dukungan kebijakan pemerintah. 

Analis Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) Fikri C. Permana mengatakan, properti berpotensi tumbuh kendati  relatif terjaga. “Bila tumbuh, kemungkinan akan ditopang oleh residensial bagi kelas menengah atas. Rumah tapak dengan harga di bawah Rp2 miliar.” katanya kepada Fortune Indonesia, Selasa (11/1).

Menurutnya, pemerintah perlu mendukung pertumbuhan properti salah satunya melalui kebijakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). “Tambahan kelonggaran pembiayaan bagi pengembang juga dibutuhkan dan perpanjangan relaksasi PPNBm perumahan, khususnya untuk rumah tipe kecil,” ujarnya. 

Stimulus pemerintah jadi faktor penentu

Country Manager Rumah.com, Marine Novita, menyebutkan stimulus pemerintah masih akan jadi faktor penentu sektor properti pada 2022. Berbagai kebijakan ini diharapkan terus diberlakukan hingga Desember 2022 untuk mendongkrak daya beli serta membuat kondisi pasar properti dapat tetap stabil.

Insentif pemerintah, kata Marine, sejak Maret 2021 sudah terbukti berpengaruh positif bagi perputaran ekonomi di sektor ekonomi. Kemudahan finansial dari Pemerintah Daerah berupa keringanan Bea Perolehan Ha katas Tanah dan Bangunan (BPHTB) juga dapat mendukung pertumbuhan sektor properti.

“Kebijakan ini juga akan menjadi elemen kunci di sektor properti pada 2022. Berdasarkan Consumer Sentiment Survey semester II/2021 Rumah.com, sebanyak 70 persen konsumen berharap pemerintah mengurangi nilai BPHTB agar memudahkan mereka untuk mendapatkan properti idaman,” kata Marine dalam keterangan yang dikutip Antara, Selasa (11/1).

Insentif PPN

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) mendukung perpanjangan dan perluasan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di sektor perumahan seperti yang diharapkan pengembang. Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon Napitupulu, mengatakan pihaknya  mengapresiasi stimulus insentif PPN. 

Nixon mendukung permintaan pengembang agar insentif PPN bisa diperpanjang dan diperluas. Hal ini ditujukan bagi tipe-tipe tertentu, terutama rumah sederhana.

Kawasan prospektif

Marine mengatakan, saat ini setidaknya terdapat tiga kawasan prospektif untuk mengembangkan bisnis properti, yakni Tangerang Raya, Kota Bogor, dan Kabupaten Gresik.

“Daerah ini yang kita lihat akan jadi incaran konsumen di tahun 2022,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Selasa (11/1).

Kebupaten Gresik dinilai prospektif karena memiliki tiga ruas jalan tol yang terhubung dengan trans Jawa dan punya Kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate–Kawasan industry besar di wilayah Jawa Timur.

Berikutnya, Kota Bogor sudah mencuri perhatian sejak 2021 dengan harga yang properti yang cenderung stagnan, sehingga menarik bagi para konsumen.

Kemudian, Tangerang Raya yang banyak diincar karena jadi lokasi pembangunan infrastruktur yang terkait transportasi. Ragam fasilitas umum dan akses transportasi, baik umum maupun pribadi, jadi kekuatan area ini.

“Jadi yang paling tren itu adalah wilayah Cipondoh dan Karang Tengah,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pacu Dana Murah, CASA BTN Capai 50,1%
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang