UNVR Lepas Aset Bisnis Teh Senilai Rp85,4 Miliar

Untuk optimalkan pemanfaatan biaya dan operasional lokal.

UNVR Lepas Aset Bisnis Teh Senilai Rp85,4 Miliar
Unilever Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten konsumer, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melepas sebagian asetnya senilai 5,49 juta euro atau senilai sekitar Rp85,4 miliar (kurs Rp15.546 per euro).

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), UNVR memutuskan  memisahkan dan menjual sebagain besar aset bisnis teh globalnya kepada perusahaan Arab saudi, Ekaterra. Aset yang dijual ini berupa mesin produksi dan pelengkapan dari Cikarang dan Agriwangi, sekaligus perjanjian penggunaannya.

”Dalam persiapan untuk melaksanakan transaksi global, diawali dengan terjadinya reorganisasi intra-grup, di mana aset dan perusahaan yang terkait dengan bagian yang relevan dari bisnis teh global Unilever dipindahkan ke kelompok khusus teh yang baru yang bernama Ekaterra,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi yang dikutip Fortune Indonesia, Rabu (8/6).

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa perseroan dan Ekaterra telah menandatangani perjanjian pengalihan aset pada 12 November 2021, sebagaimana diubah pada 23 Mei 2022 dengan perubahan terhadap ketentuan yang disepakati.

Alasan pennjualan aset

Kebun teh. (Pixabay/Engin_Akyurt)

UNVR melakukan penjualan aset ini untuk mengoptimalkan biaya dan operasional lokal, mengingat bisnis teh domestik tidak masuk dalam transaksi global.

Meski demikian, selama masa transisi pengalihan, aset bisnis ini akan tetap dipertahankan dengan terus memproduksi produk ekspor untuk Ekaterra sampai saat di mana aset bisnis dipindahkan ke lokasi Ekaterra dan dapat beroperasi mandiri.

“Kontrak aktivitas produksi antara perseroan dan Ekaterra adalah bisnis pada umumnya,” ujar manajemen dalam informasi yang dibagikan.

Transaksi afiliasi

Gedung kantor pusat Unilever di Rotterdam, Belanda. Shutterstock/Dmitry Rukhlenko

Dikarenakan nilai transaksi sekitar Rp85,4 miliar ini tidak melebihi 20 persen ekuitas perseroan di tahun 2021, yakni sebesar Rp4,32 triliun, perseroan tidak wajib memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Ekaterra merupakan afiliasi perseroan sebagaimana didefinsikan dalam UU Pasar Modal. Ada pun pemegang saham akhir perseroan dan Ekaterra adalah pihak yang sama, yaitu Unilever PLC.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan