KADIN Beberkan Strategi Percepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Jokowi minta KADIN manfaatkan peluang di situasi menantang.

KADIN Beberkan Strategi Percepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Presiden Jokowi dan Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid. (dok. KADIN)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, optimis Indonesia Emas dapat tercapai pada 2045. KADIN mendorong berbagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, KADIN Indonesia berkomitmen dan berpartisipasi penuh program pemerintah seperti transisi energi melalui KADIN Net Zero Hub untuk komitmen net emisi karbon di 2060. 

"KADIN juga mendorong percepatan digital ekonomi, terutama bagi UMKM dengan membentuk wikiwirausaha dan pendampingan kemitraan close loop,” ujar Arsjad dalam acara KADIN “Ekonomi Kuat, Rakyat Sejahtera”, Selasa (23/8).

Selain itu, KADIN turut pertumbuhan usaha sektor kelautan dan perikanan berbasis ekonomi biru di Indonesia serta mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan menggelar diskusi dengan lebih dari 200 sektor usaha dan asosiasi bisnis terkait investasi di IKN.

Pelaku usaha juga mendukung reformasi struktural dengan membangun kesadaran masyarakat terhadap UU HPP, menyampaikan masukkan dari pelaku usaha untuk penyempurnaan UU Cipta Kerja dan HPP, serta dialog sosial dan menandatangani MOU dengan berbagai serikat pekerja demi mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang produktif dan sejahtera.

Ubah tantangan jadi peluang

Ketua Umum KADIN INdonesia, Arsjad Rasjid. (dok. KADIN)

Arsjad mengatakan, Indonesia salah satu negara yang berhasil bangkit dengan cepat dari pandemi Covid-19 dan bertahan dengan kestabilan ekonomi. Ini terjadi di tengah banyaknya tantangan global yang ada serta ancaman gelapnya perekonomian dunia.

“Meskipun risiko resesi Indonesia masih dinilai rendah, dunia usaha harus tetap mempersiapkan diri dalam mengantisipasinya dengan mengubah tantangan global menjadi sebuah peluang. Terlebih, di 2024 Indonesia akan merayakan pesta demokrasi,” kata Arsjad.

Presiden dorong KADIN manfaatkan peluang

Presiden Joko Widodo. (dok KADIN)

Dalam acara yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pengusaha di KADIN untuk memanfaatkan peluang di sektor pangan, meskipun saat ini krisis pangan jadi masalah yang mengancam masyarakat global.

Jokowi mengungkapkan, ketidakpastian global memunculkan berbagai permasalahan yang prosesnya semakin rumit dan menimbulkan banyak krisis, termasuk pangan dan energi.

“Dalam kondisi sesulit apapun, dalam situasi sesulit apapun pasti ada peluang, dan yang bisa menggunakan peluang itu adalah entrepreneur, wirausahawan, Bapak dan Ibu sekalian, enggak ada yang lain,” ujarnya.

Di tengah kondisi yang tidak menguntungkan ini, banyak sekali peluang yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama di sektor pangan. Teknologi adalah salah satu yang bisa dilakukan oleh KADIN dalam mengembangkan sektor pangan.

“Kalau KADIN kerja jangan yang tradisional dong, mekanisasi, konsorsium, bareng-bareng, bikin 100 ribu hektare, dengan alat-alat modern, pemupukan pakai drone. Ini baru KADIN,” katanya.

Peluang besar di sektor pangan

Presiden Jokowi dalam acara KADIN, Selasa (23/8). (dopk. KADIN)

Jokowi mencontohkan salah satu contoh peluang di sektor pangan, ada pada komoditas beras. Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga memiliki peluang untuk ekspor ke sejumlah negara.

“Kemarin misalnya dari Cina minta beras 2,5 juta ton, dari negara lain (Arab) Saudi misalnya sebulan minta 100 ribu ton beras. Saat ini kita belum berani, sudah kita setop dulu, tapi begitu produksinya melompat karena Bapak-Ibu terjun ke situ bisa saja melimpah dan bisa kita ekspor dengan harga yang sangat feasible, dengan harga yang sangat baik,” kata Jokowi.

Dalam mensubstitusi impor, Indonesia juga memiliki sejumlah kemampuan dengan sokongan komoditas yang beragam. “Di Indonesia enggak bisa menanam gandum, enggak bisa, ya campurannya gandum. Gandum bisa dicampur cassava, gandum bisa dicampur sorgum, gandum bisa dicampur sagu, dan lain-lainnya,” katanya.

Buah dari hilirisasi

Presiden Jokowi dan Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid. (dok. KADIN)

Jokowi juga mengungkapkan peluang-peluang usaha di industri hilir atau pengolahan. Peluang ini bisa ditangkap, terlebih banyak anggota KADIN yang bergerak di sektor pertambangan.

Menurutnya, tujuh atau enam tahun yang lalu ekspor nikel Indonesia baru mencapai US$1,1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. Tapi pada 2021, ekspor khusus nikel saja mencapai US$20,8 miliar.

"Lompatannya dari 16 triliun melompat jadi 300 triliun lebih. Ini yang kita semuanya harus sadar, tidak bisa lagi kita sudah berpuluh-puluh tahun ekspor bahan mentah,” ujarnya. 

Maka dari itu, Jokowi mengajak KADIN untuk menerapkan dan mendukung hal serupa pada barang-barang tambang lainnya. Apalagi, Indonesia banyak dilirik banyak negara untuk berinvestasi, Korea, Jepang, RRT bahkan Eropa.

"Karena semua takut ekspor raw material kita akan kita hentikan. Enggak ada pilihan mereka, mau tidak mau mereka bikin industrinya di sini, nah itu ajak join,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pengamat Perkirakan Penerapan Teknologi AI di Apple Menyasar SIRI