Modalku: Tantangan Terbesar Saat Ini Adalah Mencapai Profitabilitas

2022 menurutnya merupakan tahun sulit.

Modalku: Tantangan Terbesar Saat Ini Adalah Mencapai Profitabilitas
CEO Modalku, Reynold Wijaya, ketika berbicara dalam forum Fortune Indonesia Summit 2023 di Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta, (15/3/2023)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Banyak sudah perusahaan yang bertujuan untuk memiliki dampak positif bagi masyarakat atau lingkungan. Namun, dalam perjalanannya, bukan hal mudah untuk menggapai hal-hal tersebut. Apalagi perusahaan harus dapat mencetak laba demi terus melanjutkan bisnisnya.

Untuk hal yang disebut terakhir itu, co-founder sekaligus CEO Modalku, Reynold Wijaya, mengamininya. Apalagi selama periode pandemi dan masa setahun belakangan ketika perlambatan ekonomi global mulai menyulitkan gerak sektor teknologi. Modalku sebagai perusahaan pendanaan digital berbasis teknologi finansial sepertinya juga merasakan efek tersebut.

"Tantangan terbesar dari sisi portofolio pada 2022 susahnya minta ampun," katanya saat berbicara dalam forum ekonomi dan bisnis, Fortune Indonesia Summit, di Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan (15/3). "[Apalagi] ada kenaikan kredit bermasalah. Karena siapa pun yang bilang 2022 kredit tidak baik, bohong. Karena saat itu lumayan sulit."   

Grup Modalku sejauh ini telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp41 triliun kepada lebih dari 5,1 juta total transaksi UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Pada 2023, perusahaan menyatakan akan lebih berfokus untuk menjawab dan mengatasi tantangan UMKM, seperti akses pendanaan dan fasilitas transaksi. Dalam ukuran TKB90, atau tingkat keberhasilan P2P lending untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan jangka waktu hingga 90 hari sejak tanggal jatuh tempo, Modalku hampir menyentuh 90 persen.  

"Harus kami akui [kami] ada keberanian, tapi juga hoki. Karena [kami] itu pada 2022 selesai fund raising. Dalam 2 tahun [2020-2022] pelan-pelan fund raising dapat US$145 juta dari SoftBank. Awal 2022 [kami] tiba-tiba diguyur hampir Rp3 triliun. Dua mingguan setelahnya perang. Jadi, kami salah satu perusahaan yang hoki dapat sebelum boom. Yang kami lakukan adalah kami invest sebagai minority holder supaya ada rumah. [Kami] juga akuisisi multifinance, akuisisi perusahaan Singapura untuk b-to-b. Dan sekali lagi, apa yang [kami] lakukan harus selalu very agile. Sekarang saya bilang optimistis. Kuartal I dan II pesimistis," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI