8 Perusahaan Batu Bara Terbesar di Indonesia, Siapa Saja?

Menjadi yang teratas di sektor batu bara

8 Perusahaan Batu Bara Terbesar di Indonesia, Siapa Saja?
Ilustrasi penambangan batu bara (unsplash.com/DominikVanyi)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Diberkati akan sumber daya yang melimpah, Indonesia sudah lama dikenal sebagai penghasil Batu Bara terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia mengamankan tempat sebagai tiga negara terbesar dalam industri pertambangan batu bara.

Dilansir dari laman Minerba One Data Indonesia, tingkat produksi batu bara tercacat menyentuh angka sekitar 770 ton di tahun 2023. Bahkan, produksi real-time batu bara hingga 5 Maret 2024 mencapai 116,39 juta ton

Angka tersebut cukup fantastis mengingat ada berbagai perusahaan batu bara yang mengambil peran penting dalam sektor ini. Di antara perusahaan batu bara di Indonesia, terdapat beberapa perusahaan yang menyumbang kouta produksi terbanyak dan menempatkan dirinya sebagai perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Berikut daftar perusahaannya.

1. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Jika berbicara tentang perusahaan batu bara terbesar, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi perusahaan yang berhasil mengukuhkan posisinya di industri ini. Kerap meraih penghargaan bergengsi, perusahaan milik Grup Bakrie ini memiliki tambang batu bara yang tersebar di Indonesia. 

Pada tahun 2022, BUMI mencapai angka produksi batu bara mencapai 71,9  juta ton. Dengan jumlah volume produksi tersebut, PT Bumi Resources Tbk memantapkan tempatnya sebagai peringkat teratas di sektor batu bara.

2. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)

Sudah sekitar 27 tahun berkecimpung di sektor batu bara, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) merupakan perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Sinarmas milik Eka Tjipta Widjaja. Dalam volume produksi batu bara, perusahaan ini tak kalah dengan perusahaan batu bara lainnya.

Berdasarkan laporan tahunan DSSA, volume produksi batu baru mencapai angka 50,3 ton di tahun 2022. Hal tersebut memperlihatkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2021 yang hanya sebesar 33,9 juta ton.

3. PT Kaltim Prima Coal (KPC)

Merupakan salah satu anak perusahaan BUMI, PT Kaltim Prima Coal (KPC) masuk ke dalam daftar perusahaan batu bara terbesar di industri pertambangan batu bara. Bahkan, perusahaan ini menjadi salah satu yang mengelola pertambangan open-pit terbesar di dunia. 

Memiliki luas 61.543 hektare, KPC memiliki kapasitas produksi hingga 70 juta ton batu bara per tahunnya. Meskipun begitu, volume produksi hanya sekitar 50 juta ton di tahun 2022. Menariknya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) tercatat memiliki cadangan batu bara sebanyak 1.073,1 juta ton di akhir tahun 2019.

4. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

Dalam industri batu bara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga mempunyai tren pertumbuhan yang relatif stabil. Di sektor pertambangan, ADRO memiliki empat perusahaan tambang produksi batu bara. 

Diantara keempatnya, PT Adaro (AI) menjadi pemasok terbesar dengan 49,1 juta ton di tahun 2022. Angka tersebut setara dengan peningkatan sebanyak 12,7 persen dari tahun 2022. Kemudian disusul oleh Balangan Coal Companies sebanyak 7,11 juta ton batu bara di tahun yang sama.

5. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)

Perusahaan terbesar batu bara di Indonesia selanjutnya, yaitu PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Berpusat di Kalimantan Timur dan Selatan, perusahaan ini dimiliki oleh konglomerat Low Tuck Kwong. 

Pada tahun 2022, perusahaan yang bergerak di sektor batu bara ini berhasil memperoleh volume produksi batu bara hingga 38,9 juta ton. Di tahun 2023, produksi batu bara diperkirakan meningkat cukup signifikan di kisaran angka 45 juta ton.

6. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) merupakan perusahaan batu bara yang sudah berdiri dari tahun 1997. Sudah lebih 20 tahun beropreasi, perusahaan ini juga menyumbang produksi batu bara terbesar di Indonesia. 

Pada tahun 2022, perusahaan ini mencatat volume produksi sebesar 38,4 juta ton. Angka tersebut memperlihatkan peningkatan sebanyak 31,77 persen dari tahun sebelumnya. Dengan peningkatan tersebut, perusahaan ini berhasil meraup pendapatan hingga 2,92 juta dolar AS atau setara dengan Rp46 triliun.

7. PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) mencatatkan namanya sebagai perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. Dalam ranah produksinya, PTBA berhasil mencapai angka volume produksi 37,14 juta ton di tahun 2022.

Dibandingkan dengan tahun 2021, volume produksi batu bara Persero terjadi peningkatan sebesar 24 persen. Untuk penjualan produknya, PTBA banyak menjual dalam skala domestik dan sisanya dijual ke luar negeri.

8. PT Kideco Jaya Agung

Dibuka di atas lahan seluas 50.921 hektare, PT Kideco Jaya Agung sudah berdiri sejak tahun 1982. Perusahaan tambang batu bara ini beroperasi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

Sebagai bagian dari PT Indika Energy Tbk, Kideco sukses memproduksi total 35,8 juta ton batu bara pada tahun 2021. Pada September 2023, perusahaan ini berhasil meraih volume produksi sebanyak 22,7 juta ton. 

Dengan hasil produksi yang cukup fantastis tersebut, hasil produksinya dipasarkan pada lebih dari 50 klien di 16 negara di dunia. 

Itu dia beberapa perusahaan batu bara terbesar di Indonesia yang sukses mengamankan tempatnya pada peringkat atas dalam sektor batu bara. Semoga artikel ini bermanfaat!

Related Topics

Batu Bara

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Apple Minta Maaf atas Iklan iPad Pro yang Tuai Kontroversi
PT Timah Rombak Jajaran Direksi, Ini Daftar Terbarunya
Paramount Petals Bangun Area Komersial Berbasis Kota Mandiri
5 Tips Jaga Privasi Chat di WhatsApp Dengan Manfaatkan Fitur yang Ada
Pertamina Bantah Isu tentang Penghentian Penjualan Pertalite
RUPST Bank Mas Absen Bagi Dividen dan Ganti Direktur