3 Strategi Bisnis Sukses dengan Influencer Marketing

Strategi efektif membuat audiens tidak jenuh pada konten.

3 Strategi Bisnis Sukses dengan Influencer Marketing
Ilustrasi pemasaran dengan influencer marketing. Shutterstock/paulaphoto
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Influencer kini tergolong sebagai saluran komunikasi yang diandalkan oleh brand. Apalagi pemasaran produk dan promosi online di tengah pandemi Covid-19 kian menjanjikan dengan metode tersebut.

Hal ini dilakukan tentunya untuk mengomunikasikan produk hingga memperluas jangkauan target pasar. Tidak hanya bisnis skala besar, bisnis kecil dan menengah pun mulai memanfaatkan strategi marketing via influencer.

Dalam diskusi virtual Shopeepay Talk bertajuk ‘Trik Strategis Kembangkan Bisnis dengan Influencer Marketing’ pada Selasa (31/5), sejumlah narasumber membongkar cara menyukseskan strategi bisnis dengan influencer marketing.

Berikut tiga strategi yang dibagikan oleh Reina Devianti Triswan, Head of Marketing Rollover Reaction & Alchemist Fragrance, Galih Ruslan, Owner of Kylafood, dan Desy Bachir, Digital Marketing Professional and CMO of Samara Media & Entertainment.

1. Pilih influencer yang sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh brand

Sebelum menilik lebih dalam ke strategi yang dilakukan Kylafood dan Rollover Reaction, Desy Bachir sebagai digital marketing professional membagikan cara memilih influencer dan strategi agar kerja sama yang dihasilkan dapat mengguncang pasar. Kunci memilih influencer berpaku pada tujuan dari kolaborasi tersebut dan melihat lebih dalam lifestyle yang ditunjukkan influencer di media sosialnya. Selain itu, membangun fondasi trust yang kuat juga penting untuk menambah keterikatan dengan audiens.

Desy Bachir, Digital Marketing Professional and CMO of Samara Media & Entertainment, mengatakan saat ini audiens sudah lebih peka untuk membedakan mana konten yang disponsori oleh brand maupun yang tidak. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk memilih influencer yang karakteristiknya sesuai dengan tujuan komunikasi brand dan target audiens. Influencer pun akan lebih mudah untuk mempromosikan produk yang sesuai dengan gaya hidup mereka.

Brand perlu memerhatikan gaya masing-masing influencer dalam berkomunikasi dengan audiensnya, serta mendengarkan umpan balik dari influencer.

"Bagaimanapun, merekalah yang paling memahami audiens masing-masing. Seiring berjalannya waktu, brand juga harus mempertahankan dan bahkan memperkuat hubungan tersebut dengan cara mengomunikasikan brand value-nya secara konsisten sehingga dapat menarik perhatian audiens melalui pendekatan emosional," katanya.

2. Lakukan inisiatif seru bersama influencer

Dalam menjalankan strategi pemasaran bersama influencer, brand dapat mengeksplorasi berbagai kegiatan yang sesuai dengan objektif, mulai dari ulasan produk, kampanye, hingga merilis produk kolaborasi bersama sang influencer, seperti yang kerap dilakukan oleh brand kecantikan lokal Rollover Reaction.

Reina Devianti Triswan, Head of Marketing Rollover Reaction & Alchemist Fragrance, mengatakan brand harus eksploratif dalam merancang strategi influencer marketing agar publik tidak jenuh dalam tumpukan konten media sosial. Sebaiknya brand memahami terlebih dahulu beberapa aspek, mulai dari objektif, produk yang ingin dipasarkan, target pasar dari produk tersebut, hingga besaran biaya yang dianggarkan untuk kemudian dapat lebih eksploratif dan kreatif dalam membuat kampanye.

"Selain secara konsisten mengumpulkan ulasan produk, kerap kali kami juga meluncurkan produk kolaborasi dengan influencer sambil tetap mempertahankan value dari Rollover Reaction, yaitu “fuss-free beauty” melalui produk yang antiribet dan multifungsi,” kata Reina. 

Menurutnya, mereka juga selalu berupaya mengangkat nilai women empowerment di setiap kampanye untuk produk koleksi kolaborasi.

3. Pemanfaatan influencer untuk story telling yang memikat

Dengan kesempatan dan fasilitas yang terbuka lebar, strategi influencer marketing dapat pula dimanfaatkan, bisnis kecil dan menengah untuk mengembangkan bisnisnya dan bersaing dengan pasar.

UMKM dapat menyesuaikan dengan anggaran pemasaran masing-masing. Menurut Desy Bachir, para influencer mikro atau nano yang memiliki pengikut mulai dari 1.000 juga memiliki dampak yang besar jika dibalut dengan story telling yang memikat. Tak hanya itu, influencer mikro atau nano juga memiliki keterlibatan yang lebih tinggi dan lebih dipercaya oleh para pengikutnya. Apa pun strategi yang dilakukan, brand perlu merujuk kembali kepada tujuan dan consumer insight yang ada. Strategi tersebut juga dilakukan oleh Kylafood bersama sederet influencer kuliner.

Galih Ruslan, Owner of Kylafood mengatakan, saat ini, ada banyak platform bebas biaya yang dapat dimanfaatkan oleh brand untuk mengetahui tingkat kedekatan serta interaksi para influencer dengan audiensnya, sehingga anggaran pemasaran dapat tepat sasaran.

"Sebagai pebisnis, kita pun harus jeli dalam melihat tren agar bisa mengemasnya menjadi sebuah konten yang unik," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi